PB HMI Gelar Kongres ke XXXI di Kota Makassar

Jakarta – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengatakan, kongres HMI ke XXXI akan dilaksanakan sekitar bulan Juni mendatang. Dari 17 tempat yang diusulkan, sebagaimana hasil kesepakatan rapat harian PB HMI, Kota Makassar ditunjuk jadi tuan rumah untuk menyelenggarakan kongres tersebut.

Hal itu sebagaimana di sampaikan Ketua Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Fauzi Marasabessy, kepada awak media, Kamis (22/4/2021).

Fauzi menjelaskan, Kongres kali ini selain untuk memilih nahkoda baru untuk Ketua Umum PB HMI Periode 2021-2023 sekaligus sebagai momentum untuk menuntaskan sejarah dualisme HMI, antara HMI MPO dan HMI DIPO.

“Oleh kerena itu, kami akan menindaklanjuti komunikasi secara organisatoris bersama HMI MPO untuk melaksanakan Kongres bersama,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Adapun dinamika internal HMI sebagaimana yang diketahui, Fauzi yang akrab disapa Ozhi ini menegaskan, akan diselesaikan secara organisatoris di tingkat kongres. Karena menurut dia, Kongres HMI adalah ruang kedaulatan tertinggi secara konstitusional untuk menyelesaikan berbagai dinamika internal HMI.

“Dan juga sebagai ajang untuk membicarakan masa depan HMI demi kepentingan umat, bangsa dan negara,” jelasnya.

Sementara itu, Abdul Muis Amiruddin selaku PJ Ketua Umum PB HMI melanjutkan bahwa Kita semua menginginkan Kongres XXXI PB HMI ke depan menjadi arena pertarungan gagasan, membicarakan Indonesia yang Inklusif dan juga solusi kebangsaan.

“Tantangan Indonesia saat ini salah satunya adalah tantangan proses demokratisasi yang yang masih berkutat pada persoalan-persoalan politik Identitas, maka dari itu, HMI mesti menjadi solusinya,” terang Muis.

Selain itu, sambung dia, soal-soal ketimpangan Ekonomi yang membuat jarak antara orang kaya dan miskin makin berjarak, 49% kekayaan hanya dikuasai oleh 2% Orang di republik ini, keadilan ekonomi dan keadilan sosial mesti ditegakkan dan PB HMI mesti memberikan tawaran.

Belum lagi Lingkungan Hidup, kata Muis yang konflik kepentingan dengan lajunya pembangunan atas nama pertumbuhan Ekonomi, termasuk arus politik ekonomi Internasional yang membuat kita terpecah belah, identitas Nasional kita mesti dikuatkan atas nama bangsa.

“Kongres PB HMI mesti melahirkan Solusi atas berbagai persoalan kebangsaan,” paparnya. **

Pos terkait