Gerak Indonesia Aneh Dengan Laporan ICW Terhadap Ketua KPK Di Bareskrim

Gerak Indonesia

Redaksijakarta.com-Jakarta| Pada hari ini Kamis 3 Juni 2021 sekitar pukul 11.25 WIB perwakilan dari ICW datang ke Bareskrim Polri dengan membawa satu bundel berkas dengan sampul tulisan “Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Firli Bahuri selaku Ketua KPK RI”.

ICW telah mengutus Kurnia Ramadhana dan Wana Alamsyah yang merupakan peneliti di organisasi anti-korupsi tersebut.

Dari laporan  INDONESIA Corruption Watch (ICW) melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan penerimaan gratifikasi dalam proses penyewaan helikopter mewah untuk kepentingan pribadi.

Teddy selaku Direktur Eksekutif Gerakan Rakyat Untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia) tak habis pikir dengan kelakuan ICW karena selalu mencari kesalahan Ketua KPK Firli Bahuri. Sebab permasalahan ini sudah selesai di Dewas KPK. 

Bacaan Lainnya

“Kalau ICW menganggap ini grtafikasi dengan harga tidak sesuai seharusnya mempertanyakan ketempat penyewaan helikopter tersebut jangan menanyakan ketempat penyewaan helikopter tempat lain biar logika berpikir benar. Mungkin saja harga berbeda karena penyewaan helikopter waktu itu ada diskon sedangkan penyewaan tempat lain tidak ada makanya harga bisa mempengaruhi.

Justru dengan kegetolan tersebut dapat dipertanyakan motif dan tujuan dari ICW. Karena ICW saat ini sudah tidak fokus bicara pemberantasan korupsi atau kasus-kasus korupsi lebih cenderung melakukan manuver politik.” ujar Teddy saat diwawancarai oleh awak media (03/06/2021).

Dilain waktu Teddy juga berpendapat terkait rekam jejak digital ICW saat ini pasti akan melihat jelas dan terang menerang kalau ICW sudah tendensius terhadap Ketua KPK Firli Bahuri tidak seperti Ketua KPK sebelumnya.

Jadi menurut Teddy apapun yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri  pasti tidak ada benarnya karena akal sehat ICW sudah tidak dapat menerima. Maka dari itu Teddy menyakini ICW patut diduga memiliki agenda tersendiri atau kepentingan ICW tidak diakomodir Firli Bahuri sebagai Ketua KPK  makanya mereka merasa kecewa atau sakit hati. Dan oleh sebab itu ICW melakukan perlawanan atau manuver dagelan politik dengan kemasan anti korupsi terang Teddy kepada media.*Red

Pos terkait