Aksi Depan Gedung KPK,Kasus Pelindo II Gagak Desak Periksa JK dan Hukum Berat RJ Lino

Foto_Massa Aksi Gagak Bentangkan Spanduk

Redaksijakarta.com-Jakarta| Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Ganyang Koruptor (Gagak) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periksa Jusuf Kalla karena diduga terlibat dalam kasus Pelindo II dan minta tersangka RJ Lino dihukum seberat-beratnya. 

Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Selatan, Kamis (10/06) 

Koordinator Aksi Toby M. Fransisco mengatakan selama Pelindo II dipimpin RJ Lino sebagai Direktur Utama telah banyak kerugian negara sesuai hasil audit BPK RI. 

Bacaan Lainnya

“Sudah menjadi konsumsi publik bahwa BPK menemukan banyak kerugian negara hingga mencapai 6 triliun lebih dari 4 proyek yang sampai saat ini belum jelas penindakannya,” katanya. 

Toby menilai, KPK mendapat apresiasi dari masyarakat kalau misalkan mengusut tuntas dugaan kasus korupsi pengadaan Quay Container Crane (QCC) di Panjang Lampung, Palembang Sumsel, Pontianak Kalbar karena, tambah Toby, kasus yang menjerat RJ Lino diduga melibatkan orang penting di negeri ini. 

“Alhamdulillah, RJ Lino sudah ditahan dalam kasus yang ditangani KPK dan rakyat masih menunggu kelanjutan kasus ini karena sudah lama menjadi tersangka namun baru ditahan. Kami menduga ada kekuatan besar yang menghalangi pengusutan ini,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Toby mendesak KPK periksa Jusuf Kalla karena diduga menjadi aktor dibalik proses panjang kendala penahanan tersangka RJ Lino. 

“Semua sama di depan hukum tak terkecuali mantan wakil presiden Jusuf Kalla, KPK harus berani periksa JK karena memang RJ Lino adalah orang dekatnya dan kami juga duga menikmati hasil uang korupsi tersebut sehingga ditengerai melindungi tersangka,” paparnya. 

“Sekali lagi, kami apresiasi kinerja KPK yang telah menahan RJ Lino karena bukan hanya KPK yang menangani kasus RJ Lino tapi ada Kejaksaan Agung juga dengan kasus yang berbeda. Kami percaya KPK dan yakin menjerat semua yang terlibat,” Tutup Toby.

Pos terkait