Calon Mahasiswa Baru Asal Sulawesi Tenggara Beri Bantahan Terkait Tuduhan Test PCR Palsu di Bandara Haluoleo

Redaksijakarta.com-Sultra|Sebanyak 23 calon mahasiswa dari Sulawesi Tenggara tujuan Jakarta mengalami kendala keberangkatan penerbangan akibat temuan surat PCR palsu oleh KKP Kendari, Jumat (20/8/2021).

Dugaan pemalsuan surat hasil tes PCR di bandara haluoleo kendari yang menyebutkan 23 mahasiswa membeli hasil tes PCR palsu yang diberitakan oleh media metrokendari.id telah diketahui oleh calon mahasiswa yang besangkutan dan akhirnya beberapa calon mahasiswa memberikan klarifikasi bahwa mereka sama sekali tidak merasa membeli hasil tes PCR palsu karena tidak dimintai uang untuk biaya PCR.

“Saya dan teman-teman terpaksa meminta bantuan kepada senior agar bisa berangkat ke Jakarta tanpa melakukan tes PCR di rumah sakit karena orang tua kami tidak bisa membayar biaya tes PCR. Orang tua saya hanya mampu untuk membayar tiket pesawat Lion dan diberikan uang saku untuk biaya transportasi dari kampung ke bandara kendari dan dari bandara Jakarta ke asrama” ucap Adit saat memberikan keterangan kepada pers, Kamis (26/8/2021).

Perpanjangan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah setiap minggu ternyata memberikan dampak yang cukup kronis bagi kalangan masyarakat terkhusus para calon mahasiswa dari daerah dengan keadaan ekonomi kurang mampu yang memiliki cita-cita mengenyam pendidikan formal yang lebih tinggi. 

Bacaan Lainnya

Diketahui, 23 calon mahasiswa yang akan berangkat kuliah ke Jakarta adalah putra putri dari pelosok daerah yang mengharapkan bantuan biaya pendidikan (beasiswa KIP kuliah) dari pemerintah. Namun, terdapat kendala utama dari system regulasi yang diterapkan oleh pemerintah dimana mengharuskan tes PCR dengan penetapan tarif harga senilai Rp. 525.000.,sebagai syarat utama penerbangan. 

Sementara itu adanya aturan PPKM yang mengharuskan tes PCR untuk bisa terbang ke Jakarta, akhirnya calon mahasiswa yang membeli kembali tiket menjadi kebingungan dan meminta tolong kepada senior mereka untuk mencarikan solusi cepat agar tidak batal lagi keberangkatannya.

Bukan saja berobat, bahkan untuk kesehatan saja harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit nilainya. Jka memang Pemerintah benar-benar serius dalam menangani Virus Covid-19 ini, maka berlakukan karantina secara total sesuai dengan ketentuan undang-undang karantina yang telah dibuat sehingga tidak ada lagi orang yang berkerumun.*Red

Pos terkait