Terdampak Pandemi Covid-19,Menteri PPPA Beri Bantuan Kebutuhan Spesifik Pada Perempuan Kepala Keluarga

Redaksijakarta.com | Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memberikan 1.010 paket bantuan kebutuhan spesifik perempuan kepada perempuan kepala keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat.

Didampingi Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada sejumlah perempuan terdampak pandemi dari tiga wilayah, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tangerang. 

“Pemenuhan kebutuhan spesifik ini menjadi bentuk advokasi kami kepada Kementerian/Lembaga (K/L), maupun pemerintah daerah karena kewenangan kami juga terbatas. Mudah-mudahan bantuan yang bisa kami berikan menjadi inspirasi bagi K/L dan daerah untuk bisa memberikan bantuan spesifik dan pendampingan kepada perempuan-perempuan yang terdampak Covid-19,” ujar Menteri Bintang.

Perempuan kepala keluarga menjadi salah satu kelompok rentan yang terdampak pandemi Covid-19. Tantangan perempuan kepala keluarga yang dirasakan di tengah pandemi Covid-19 ini adalah persoalan ekonomi. Sebab, mereka harus menjadi kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga yang melaksanakan peran dan tanggungjawab sebagai pencari nafkah yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Salah satunya dialami Suliha, penerima bantuan dari Kab. Tangerang. Meski masih memiliki suami, namun peran pencari nafkah saat ini diemban olehnya karena sang suami tidak lagi bekerja. Suliha mengaku kesulitan mendapat pekerjaan karena latar pendidikannya yang hanya lulusan Sekolah Dasar.

“Suami saya hilang pekerjaan, jadi saya kerja di rumah orang jadi pembantu rumah tangga. Saya mengurus dua anaknya, pulang sore gitu. Suami dulu bekerja jadi penjaga sekolah, tapi karena ada (pandemi) Covid, anak sekolah nggak pada masuk jadi suami juga tidak bekerja. Nggak tau dilanjutin (kontrak kerja) atau nggak, nggak ada kabar. Keuangan (kami) susah. Anak saya kasian, kalau saya nggak kerja makan darimana?,” tutur perempuan 37 tahun ini sambil terisak.

Cerita Suliha hanya satu dari sekian banyak perempuan kepala keluarga yang terdampak pandemi Covid-19. Kemen PPPA bekerja sama dengan UNICEF telah mengembangkan Aplikasi RapidPro untuk mendata anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Menteri Bintang menjelaskan data tersebut secara linear juga memunculkan data perempuan yang menjadi kepala keluarga yang jumlahnya cukup banyak. 

“Di RapidPro, data yang masuk itu hampir enam ribu lebih jumlah perempuan kepala keluarga. Ini juga menjadi perhatian kita bersama, langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk bisa memberikan pendampingan dalam waktu dekat ini kepada para perempuan kepala keluarga tersebut, khususnya diberdayakan dalam kewirausahaan. Ini terus kita intes melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk dapat membantu fasilitasi,” ujar Menteri Bintang.

Bantuan spesifik masing-masing 170 paket disalurkan melalui Dinas PPPA Kabupaten Tangerang, Dinas PPPA Kota Bekasi, Dinas P3AP2KB Kabupaten Bogor, Yayasan PPSW Pasoendan, dan 165 paket masing-masing melalui Yayasan PEKKA dan Yayasan Kalyanamitra.

Pos terkait