Ketua PW GPII JAKARTA RAYA: Gagahnya Sikap Irjen Pol Fadil Imran

Jakarta, – Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Fadil Imran sangat kecewa karena ulah anggotanya yang melontarkan kalimat-kalimat yang merendahkan martabat orang lain dalam video viral penangkapan komika terkenal, Coki Pardede.

Baginya, Siapapun dia, sekalipun dia tersangka, dia tetap memiliki hak sebagai individu yang wajib dihormati dan dihargai. Dan dia pun meminta kepada seluruh Kapolres dan jajarannya untuk selalu mengedepankan sikap humanis dalam bertugas.

Denni Wahyudi Ketua PW GPII Jakarta Raya, “Apa yang dikatakan Irjen. Pol. Fadil Imran tentang pentingnya mengedepankan etika dalam memperlakukan orang lain, sekalipun ia diduga melakukan tindak pidana, adalah sesuatu yang patut diberikan apresiasi”.

Lanjut Denni Wahyudi “Aparat penegak hukum, dalam hal ini Polisi, sudah sepatutnya menjaga sikap dalam menjalankan tugas-tugasnya”.

Bacaan Lainnya

“Karena Polisi dibentuk dan difungsikan untuk menjaga kehidupan, membangun peradaban sekaligus pejuang kemanusiaan. Tiga prinsip ini adalah kredo mutlak bagi setiap anggota polisi dalam segenap aktualitasnya. Polisi bagaimanapun juga harus menjadi ikon kemanusiaan dan juga menjadi simbol peradaban”, Ungkap Denni .

Mendiang Kapolri ke lima, Hoegeng Iman Santoso pernah berkata : “Polisi adalah kumpulan orang baik. Memang baik menjadi orang penting. Tetapi lebih penting menjadi orang baik.”

Apa dikatakan Hoegeng Puluhan lalu itu telah menjadi filosofi mendasar bagi setiap anggota polisi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Polisi tak hanya berfungsi mencegah kejahatan, tapi juga berfungsi membangun kemitraan, budaya patuh hukum, menjaga keteraturan sosial, mencerdaskan dan juga menjadi teman dalam setiap kesusahan.

Pesan kemanusiaan inilah yang disampaikan Irjen. Pol. Fadil Imran kepada seluruh anggotanya tempo hari. Dia ingin tak ada lagi anggotanya yang tampil gagah-gagahan dengan menenteng senjata laras panjang saat jumpa pers di semua kasus. Dia hanya mempersilakan anggotanya memakai senjata laras panjang hanya dalam kasus-kasus tertentu seperti : Teroris atau bandar narkoba.

“Bagi penulis, Sikap Fadil Imran atas problem etis yang sedang dialami personilnya ini menegaskan sikapnya sebagai seorang Polisi Super yang mengedepankan rasa kepekaan, kepedulian, dan bela rasa yang luar biasa dalam mewujudkan keamanan dan rasa aman bagi masyarakat. Fadil Imran cukup berhasil menjadi ikon kedekatan, kecepatan merespon, dan juga Persahabatan”, tutup Denni dalam keterangan pers 15/11/2021. (Red)

Pos terkait