Redaksijakarta.com – Pimpinan Pusat Pertahanan ideologi syarikat Islam mendorong pemerintah Jokowi untuk meningkatkan standar kualitas para menterinya, baik kualitas pekerjaan maupun etika pejabat publik. hal ini di sampaikan dalam acara diskusi kaum muda syarikat islam dengan tema “Menakar kapasitas menteri-menteri Jokowi” di kantor syarikat islam matraman, jakarta (17/01/22)
Menurut PP PERISAI bahwa pejabat publik merupakan Patron kolektif dan musti jadi teladan untuk semua masyarakat sehingga dapat Memelihara kepercayaan publik (public trust) terhadap pemerintah saat ini.
Salah satu menteri yang menjadi sorotan adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang baru-baru ini diuraikan skandalnya oleh wanita bernama Rifa Handayani. Bahkan wanita yang sudah bersuami itu rela mengungkapkan aib nya sendiri didampingi suaminya, “ini wujud tanggung jawab dan permintaan maaf saya kepada suami.” Ungkap Rifa pada media saat konfrensi pers di beberapa waktu lalu. Saat konfrensi pers di FX Senayan.
Tidak hanya AH saja yang saat ini menjadi sorotan, Yanti sang istri pun baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di kalangan para Aktivis, alasannya adalah adanya foto mesra yang diduga Istri Airlangga dengan Pria muda berinisial OA beredar di WhatsApp.
Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi syarikat Islam mengklaim bahwa mempunyai Foto mesra yang diduga istri Airlangga dengan pria muda berinisial OA.
“Menteri Koordinator Bidang Perekonomian merupakan pembantu presiden yang dikenal dengan kampanye revolusi mental tentu ini menjadi sebuah tamparan keras kepada pemerintah Jokowi, karena kepercayaan publik dan citra baik pemerintah Jokowi dapat terganggu” ujar jojo sekjend PP PERISAI
Jojo menambahkan, kasus AH dengan Rifa handayani dan foto mesra tanpa hijab yang diduga istri AH dengan pria lain merupakan satu fenomena yang tidak sesuai dengan etika pejabat publik yang seharusnya, sehingga masyarakat harus jeli karena negara butuh pemimpin yang bisa menjadi Patron kolektif dan musti jadi teladan untuk semua masyarakat.
“AH adalah pejabat sekelas menteri, selain sebagai teladan dan representatif dari Presiden Jokowi tentu ini mengganggu citra pemerintahan Pak Jokowi, apalagi mereka para menteri dilantik dan disumpah menjunjung tinggi etika jabatan, sehingga sudah sepatutnya Pak presiden melakukan pergantian Menteri” ungkapnya
Mengenai skandal perselingkuhan, Pakar sosiologi keluarga Universitas Airlangga (Unair), Prof. Sutinah mengatakan selingkuh sendiri tetap masuk kategori penyimpangan.
“Selingkuh kalau dalam ilmu sosiolog termasuk perilaku menyimpang dari norma-norma yang berlaku termasuk norma agama, sosial, dan lain-lain,’’ ujarnya dilansir dari laman Unair.
