Redaksijakarta.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (BEM FH UBK) menggelar aksi solidaritas terhadap masyarakat Wadas dengan pengawalan personil kepolisian Polsek Menteng di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.(18/02/2022) siang.
Dalam aksi tersebut puluhan mahasiswa menggalang tanda tangan petisi kepada masyarakat sekitar, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat Wadas yg mendapatkan tindakan represif dan intimidasi dari aparat kepolisian karena mempertahankan tanah leluhur mereka. Konflik di desa Wadas berawal dari pembangunan bendungan bener dan rencana pertambangan yang mendapat penolakan besar besaran dari masyarakat sekitar.
“Aksi solidaritas tanda tangan petisi ini kami lakukan atas dasar merespon tindakan yg dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat Wadas, yang terkesan menabrak aturan dan tidak mengindahkan SOP.” Tegas Syafa Ketua BEM FH UBK dalam orasinya.
Tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat wadas tidak mencerminkan Presisi Polri sebagaimana program yang dicanangkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Dengan penggalan tanda tangan petisi yang kami lakukan agar menjadi rekomendasi Pemerintah untuk menyelesaikan konflik desa Wadas Tambahnya.
Menurut Mahasiswa Fakultas Hukum UBK mengatakan bahwa pembangunan proyek strategis nasional seharusnya mempertimbangkan hak-hak Ulayat masyarakat adat setempat. Pemerintah tidak bisa memaksakan kehendaknya melaksanakan pembangunan sebelum konflik ditengah masyarakat selesai.
“Aksi ini merupakan pemantik untuk teman teman mahasiswa dan pemuda di Jakarta, dilain kesempatan tidak menutup kemungkinan kami akan menggalang kekuatan untuk melakukan aksi demonstrasi di instansi-instansi terkait, tutupnya.
