Senat Hukum Jayabaya Gelar Diskusi, Tema : Penundaan Pemilu dan Bahaya Laten 3 Periode

Jakarta, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya menggelar acara diskusi melalui zoom meeting dengan tema “Penundaan Pemilu dan Bahaya Laten 3 Periode ?”pada hari Jum’at 4 Maret 2022.

Dalam acara tersebut diisi oleh narasumber yang memaparkan beragam prespektif dari berbagai kalangan diantaranya Ramdansyah Bakir (Ketua Rumah Demokrasi ) , Karman BM (Aktivis Pemuda) , dan Dr. Tofik YanuaR Chandra, S.H.,M.H. selaku (Dekan Fakultas Hukum Universitas Jayabaya) acara diskusi tersebut dipandu oleh moderator yaitu Farid Sudrajat (Ketua Senat FH Jayabaya).

Pada pokoknya Ramdansyah selaku ketua Rumah Demokrasi menyatakan pihaknya menolak wacana penundaan pemilu 2024. Ia pun memberikan tanggapan terkait pemikiran pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, bahwa ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menunda pemilu. Yakni melalui amandemen UUD 1945, Dekrit dan konvensi ketatanegaraan.

Pemikiran pak Yusril kalau tidak ada perlawanan konten narasi, bisa saja masuk. Ini semakin kencang suaranya,” ujar Ramdansyah.Dia juga melakukan penolakan penundaan pemilu, dengan cara kreatif. Yakni menciptakan lagu dangdut.

Bacaan Lainnya

“Rumah Demokrasi Menolak Tunda Pemilu dengan membuat lagu (tetap) Pemilu 2024,” jelas Ramdansyah. Link : https://www.youtube.com/watch?v=fxQBV-hazDE

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Tofik Yanuar yang juga menjadi pembicara mengatakan masa jabatan presiden dipilih satu kali dan boleh ditambah satu lagi.

“Artinya dua periode paling banyak. Saya ingin janganlah menambah masa jabatan presiden. Apalagi menambah periode masa jabatan. Secara hukum memang bisa. Dilakukan amandemen, atau dikeluarkan dekrit presiden,” ujarnya.

Tofik kemudian membahas terkait pemikiran Yusril.

“Saya tidak mau memilih ketiga-tiganya (cara melakukan penundaan pemilu). Kalau kata pak Yusril itu dimungkinkan tapi kita harus saklak. Mau nggak. Kalau saya mengatakan jangan. Saya secara pribadi bilang pak Jokowi bagus. Kita bukan anti Jokowi atau pemerintahan sekarang. Tapi apa yang sudah diatur sekarang, jangan mudah diubah. Komitmen itu harus kita jaga,” ujar Tofik.

“Saya orang yang konsisten, kalau yang terbaik dua periode. Kalau pak Yusril kalau mau ini caranya, belum tentu dia setuju. Dia itu pembimbing tesis saya,” imbuhnya.

Sementara itu, Karman BM aktivis pemuda yang menjadi pembicara dalam Webinar tersebut, menegaskan wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan sesuatu yang biasa saja.

“Wacana itu menurut saya perlu dilihat manfaat dan mudharatnya. Soal wacana ini, inikan subsistem yang kita bangun. Pak Yusril memberikan pintu yang direviu Pak Ramdan dan pak Tofik. Tinggal kita mau mencoba atau tidak. Itukan usulan yang damai. Kalau partai mau, tinggal di amandemen,” ujarnya.

Karman pun mencontohkan, di sejumlah negara di luar negeri itu ada yang melakukan, Mereka bisa. Jadi itu sesuatu yang biasa saja. Inikan usulan, kalau DPR menindaklanjuti itu tidak apa,” ujarnya.(red)

Pos terkait