LSPI : Polri Mampu Tekan Efek Domino Dari Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Jakarta – Direktur Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) Dinal Gusti mengapresiasi kinerja Kepolisian dalam menangani krisis minyak goreng di Indonesia.

Menurut Dinal, Polri berhasil menjalankan tugasnya sebagai salah satu aktor penting yang ditugaskan Presiden untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng dan juga bahan-bahan pokok lainnya.

“Menurut kami, kinerja Kepolisian khususnya dalam hal pengawasan dan pengawalan produksi dan distribusi, hingga menindak tegas para mafia minyak goreng sudah sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Dan secara umum, peran Polri juga sangat baik dalam meminimalisir dampak buruk yang dipicu oleh krisis minyak goreng, khususnya bagi stabilitas harga bahan pokok lainnya,” Kamis, (21/4).

Lebih lanjut, Dinal menilai Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri yang dikerahkan secara khusus untuk melakukan pengecekan dan pengawasan langsung terhadap produsen minyak goreng memberi dampak positif bagi ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng curah di pasaran.

Bacaan Lainnya

“Satgas Pangan Polri secara konsisten melakukan pengawasan dan pengawalan ketat di 75 titik produksi minyak goreng di seluruh Indonesia. Peran Satgas Pangan ini sangat vital dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng di Indonesia,” tambahnya.

Dalam tugasnya, Satgas Pangan Polri tidak hanya ditugaskan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran, namun juga secara kontinyu melakukan monitoring terhadap komoditas pangan lainnya, khususnya di bulan suci Ramadhan.

Hal di atas turut menjadi perhatian Deni Wahyudi, Sekretaris LSPI. Menurutnya, Polri tidak hanya terkonsentrasi pada kasus kelangkaan minyak goreng, namun juga ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap mekanisme pasar agar berjalan sebagaimana mestinya.

“Penimbunan ataupun praktik pengemasan ulang (repacking) terhadap minyak goreng curah menjadi minyak premium adalah beberapa kasus yang berhasil diungkap Polri. Hal ini apabila telat ditangani, tentunya akan memberi dampak buruk bagi stabilitas harga bahan pokok lainnya,” terang Deni.

Lebih dalam, Deni menilai peran Polri dalam menjaga mekanisme pasar agar berjalan sesuai dengan prosedur terbilang sangat baik.

“Satgas Pangan Polri memberi pengaruh positif bagi kelangsungan atau mekanisme pasar di Indonesia. Potensi-potensi yang merugikan masyarakat atau pasar relatif bisa dikendalikan oleh Polri. Hal itu bisa kita lihat dari stabilnya harga bahan pokok lainnya. Tidak ada kenaikan harga yang signifikan,” tuturnya.

Deni juga memuji kesiapsiagaan Polri dalam memantau situasi pasar di Indonesia.

“Kesiapsiagaan Polri dalam berbagai kasus penegakan hukum dan mencegah potensi-potensi penyimpangan dalam urusan bahan pokok sangat sesuai dengan fungsi mereka sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Kita sangat apresiasi hal ini,” pungkas Deni. (Red)

Pos terkait