Komunitas KPUD: Masyarakat Mampu Mengenal Demokrasi Indonesia Secara Cerdas dan Bermartabat

Kaukus Pemuda Untuk Demokrasi dan Perubahan

Redaksijakarta.com – Kaukus Pemuda Untuk Demokrasi dan Perubahan (KPUD) menggelar diskusi secara online dengan tema “Who The Next (?) Series One”, pada Jumat (07/07/2022), di Jakarta.

Diskusi yang digelar via Zoom itu turut mengundang Direktur Eisekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, Wabendum DPP PAN Tengku Rizki Aljupri, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Ketua bidang jaringan dan kerjasama Partai Gelora Indonesia Ratu Ratna Damayani, dan Sekjen Partai Garuda Yohanna Murtika.

Pada kesempatan itu, Direktur Eksekutif Nofa Ksatria mengatakan, diskusi yang diadakan secara berkelanjutan ini guna menggaungkan pemilu serentak 2024 untuk memilih para anggota dewan legislatif dan eksekutif yang kian mulai terasa ‘panas’.

“Kurang dari dua tahun lagi, pesta demokrasi di Tanah Air akan digelar maka dari itu kami melaksanakan kegiatan tersebut agar masyarakat khususnya pemuda mampu mengenal demokrasi Indonesia secara cerdas dan bermartabat,” katanya.

Bacaan Lainnya

Senada dengan Nofa, Ujang Komarudin memandang bahwa jangan sampai angka-angka elektabilitas yang dibuat untuk mendongkrak sebuah nama, namun ternyata pada faktanya nama tersebut sangat minim prestasi. “PR kita selanjutnya adalah bagaimana caranya mengedukasi agar pemilih harus bisa cerdas dan bijak dalam melihat situasi tersebut,” ujarnya.

Di sisi lain, Ujang menyoroti kepada para partai politik yang diyakini tidak mampu dalam menyiapkan proses kaderisasi kepempimpinan, dikarenakan elektabilitas kepala daerah lebih unggul daripada kader partai sendiri. “Itu pentingnya pendidikan politik dan kaderisasi,” tegasnya.

Selain itu, ditengah perubahan geopolitik yang semakin dinamis, Ratu Ratna Damayani menyebut membutuhkan sosok pemimpin nasional yang dapat berperan sebagai negosiator ulung atau dapat dikatakan seorang pemimpin harus mampu memiliki kemampuan diplomatik yang baik. “pemimpin harus bisa menjadi solidarity maker, visioner, intelektual dan mampu menjadi administrator yang baik,” ucapnya.

Selanjutnya, Herzaky Mahendra Putra menambahkan, bahwa dalam menentukan sebuah kepemimpinan di Indonesia, kita tidak boleh melupakan reformasi yang telah berhasil meruntuhkan oligarki di masa orde baru.

“Kemudian,  pemilih yang objektif, indikator dan mekanisme yang sesuai serta peran anak muda sangat penting dalam pesta demokrasi di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Tengku Rizki Aljupri, PAN tetap percaya diri untuk mengusung ketua umum partainya di kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang. “Kami fokus mengusung ketua umum” tegasnya.

Beda halnya dengan Yohanna Murtika yang menuturkan, untuk sementara ini partainya sedang sibuk menyiapkan kerja-kerja politik untuk validasi partai, berharap partainya dapat ikut serta dalam kontestasi dunia perpolitikan di Indonesia. “Mampu memberi warna dan perubahan kearah yang lebih baik,” tutupnya.

Pos terkait