Anies Baswedan dan Puan Maharani Dinilai Ideal Maju Pilpres 2024

Anies Puan
Ketua DPR RI Puan Maharani (kiri), bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyapa penonton balapan Formula E sesaat sebelum penyerahan piala juara Formula E Seri 9 di Jakarta International E-Prix Circuit (JEIC) Ancol, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). BeritaSatuPhoto/Joanito De Saojoao.

Redaksijakarta.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPR RI Puan Maharani ideal untuk maju pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Hal ini disampaikan pengamat politik sekaligus pendiri survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, Jumat (15/7/2022).

Hendri juga menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengusulkan agar Puan dipasangkan dengan Anies pada Pilpres 2024. Duet Puan dan Anies dinilainya cocok, lantaran memang keduanya memiliki kualitas.

“Intinya adalah menurut saya dua orang ini adalah dua orang yang sama-sama berkualitas memiliki kualitas mumpuni, dan kalau kemudian disatukan mungkin hanya Prabowo Airlangga Hartarto saja pasangan yang bisa menyaingi pasangan ini,” kata Hendri.

Terkait adanya perbedaan basis massa antara Puan dan Anies Baswedan, Hendri menilai hal itu bukan suatu hal yang sulit untuk disatukan. Sebab, keduanya memiliki basis massa yang loyal, baik Anies maupun terhadap Puan. Menurutnya ada hal jauh penting di balik usulan duet tersebut, yakni ingin mencegah sekaligus menghilangkan polarisasi yang ada di masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Karena intinya dari ide ini adalah move on-nya Indonesia. Jadi, menurut saya sebuah hal yang baik ide ini,” tutur Hendri.

Hendri mengatakan Puan Maharani memiliki kualitas dan layak menjadi calon presiden (capres). Menurutnya, Puan merupakan contoh keberhasilan kaderisasi yang dilakukan PDI Perjuangan.

Dengan kualitas dan kemampuan yang dimiliki, jabatan strategis pernah diemban Puan hingga kini menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga DPR.

“Kita harus dengan jeli dan jernih melihat sosok Puan Maharani ini. Nah, Mbak Puan ini tokoh yang berkualitas di PDIP. Dia dari rakyat kemudian menjadi anggota DPR, menjadi Ketua DPR. Sebelum menjadi ketua DPR, dia ketua Fraksi PDIP DPR. Pada saat PDIP dalam posisi oposisi waktu itu. Kemudian, menjadi Menko PMK dan sekarang ketua DPR,” tutur Hendri.

Pos terkait