Soleh Solihun Jadi Korban Pungli Di Samsat, JAN : Momentum Bagus Bagi Polri Untuk Memperketat Pengawasan

Redaksi Jakarta – Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN), Romadhon Jasn turut komentari kasus pungli yang dialami oleh Komika Soleh Solihun di kantor Samsat Jakarta Selatan.

Menurutnya, kasus tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi Divisi Propam Polri untuk memperketat pengawasan di setiap kantor Samsat di seluruh Indonesia.

“Kasus pungli yang dialami oleh Komika Soleh Solihun ini bisa jadi momentum bagus buat Divisi Propam Polri untuk memperketat pengawasan di setiap kantor Samsat di Indonesia,” ungkap Romadhon kepada wartawan, di Jakarta (29/9).

“Kemungkinan besar, kasus serupa tidak hanya dialami oleh Komika Soleh Solihun saja, tapi juga banyak orang di Indonesia,” sambungnya.

Bacaan Lainnya

Romadhon menambahkan, usulan Komika Soleh Solihun untuk memasang banner terkait cek fisik kendaraan tidak dipungut biaya itu cukup bagus.

Hal itu menurutnya perlu diupayakan agar kejadian serupa tidak terulang. “Usulan Soleh Solihun soal pemasangan banner di kantor Samsat itu menurut kami cukup bagus,” ucapnya.

“Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa tidak ada pungutan ketika melakukan cek fisik kendaraan. Kita harap usul tersebut segera ditindaklanjuti oleh Polri,” tambahnya.

Lebih dalam, Romadhon menilai ide pemasangan banner di kantor Samsat perlu diberikan tambahan berupa nomor aduan masyarakat.

“Usulan pemasangan banner itu sangat perlu. Tapi jangan lupa menambahkan nomor kontak khusus yang terkoneksi dengan Propam Polri,” bebernya.

“Karena kita patut curiga, bahwa praktik Pungli itu bisa saja diakomodir atau diorganisir oleh oknum Kepolisian,” pungkasnya.

Pos terkait