Redaksi Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku (AlMulk Indonesia) sampaikan duka yang mendalam atas tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (01/10).
Menurut Fauzan Ohorella, Ketua Umum AlMulk Indonesia tragedi yang memakan korban jiwa mencapai ratusan orang itu harus dijadikan sebagai evaluasi untuk seluruh pihak.
“Saya beserta seluruh rekan DPP AlMulk Indonesia turut berduka cita atas tragedi tersebut. Namun, peristiwa ini harus dijadikan sebagai evaluasi untuk semua pihak. Karena menurut saya, terlalu tendensi jika menydutkan Polri yang telah bekerja secara profesional.” Ujar Fauzan Ohorella.(03/10/2022).
Menurut kronologi yang dirilis berbagai media. Bahwa tragedi naas tersebut merupakan kelalaian dari Liga Indonesia Baru (LIB) yang tidak mengikuti rekomendasi waktu yang telah diajukan oleh pihak Kepolisian untuk kick off pukul 15.30 wib dari waktu kick off 20.00 wib.
“Kalau ditanya siapa yang paling bertanggung jawab, tentunya ya Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai head dalam penyelenggaraan pertandingan tersebut.” Tambahnya.
Fauzan kemudian meminta agar publik tidak menyudutkan institusi Polri dalam tragedi tersebut. Sebab, itu adalah inisiatif petugas keamanan yang melihat penonton (supporter) yang sudah tidak kondusif dan mulai menyerang Pemain serta ofisial.
“Kita tidak bisa menyudutkan Polri dalam tragedi ini. Sebab hal ini adalah tanggung jawab seluruh pihak. Bayangkan saja jika langkah inisiatif itu tidak diambil oleh petugas keamanan. Mungkin pemain dan kru ofisial Arema bisa menjadi korban”, sambung Fauzan.
Kata dia, selain itu beberapa kendaraan Polisi yang berada disekita stadion juga telah di rusak oleh oknum penonton (supporter). Hal itu dia lihat di berbagai postingan platform sosial media.
“Artinya Polisi juga menjadi korban dalam tragedi itu. Bukan hanya kendaraan, tapi juga korban nyawa. Jadi menurut saya sangat tendensi jika menyudutkan Polri dalam peristiwa ini.{}
