Tangis Haru, Bocah Korban Penculikan Oleh Pemulung Kembali Berkumpul Dengan Keluarga, Kapolres Jakarta Pusat Banjir Pujian

Kombes Pol Komarudin Kapolres Jakarta Pusat (ist).

Redaksi Jakarta – Bocah inisial MA (6) yang diculik pemulung di kawasan Gunung Sahari ditemukan selamat dan dikembalikan ke orang tuanya. Polisi berhasil menangkap pelaku penculikan IS (42) di daerah Ciledug Kota Tangerang pada Senin (2/1/2023) kasus ini pun menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Usai ditemukan, bocah korban penculikan pemulung itu langsung dibawa ke RS Polri untuk menjalani perawatan, sedangkan pelaku penculikan langsung diamankan Polres Jakarta Pusat. Sementara itu polisi mengatakan pelaku penculikan yang memiliki 4 nama ini sudah pasti tersangka, polisi menjerat penculik tersebut dengan Pasal 330 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman pidana 9 tahun penjara. Selain itu, tersangka dijerat Pasal UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.

Kapolri meminta kasus ini segera dituntaskan. Serta memerintahkan agar korban dirawat secara intensif hingga korban dinyatakan sehat secara psikologis, psikis ataupun fisiknya. Selain itu seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung Polri.

Ditemukannya bocah ini sontak menjadi kabar gembira bagi keluarga korban dan masyarakat, banyak yang memuji kerja keras Kepolisian diantaranya dari kalangan Aktivis Pemuda.

Bacaan Lainnya

“Atas kerja keras dari Kapolres Jakarta Pusat beserta jajaran bersama penyidik Polda Metro pelaku dapat ditangkap, korban dapat diselamatkan dan kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Kita semua sangat mengapresiasi langkah cepat yang di lakukan oleh kepolisian walaupun dengan informasi yang sangat minim tentang pelaku tapi berhasil menuntaskan kasus tersebut dengan baik” ujar Febrianes Sibagariang aktivis pemuda asal Jakarta.

Sebagai mana diketahui korban ditemukan dalam keadaan lusuh dan memprihatinkan. Dalam keterangan persnya Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan “karena awalnya, kita temukan ya kondisi sebagaimana kondisi seorang anak yang mungkin tidak terbiasa dengan pola hidup seperti itu, berpakaian lusuh, pola makan dan tidur yang tak teratur”.

Pos terkait