Perkuat Teritorial, Menhan Prabowo Menghadirkan TNI Sampai Pelosok Negeri

Menhan Prabowo Subianto

Redaksi Jakarta – Rencana Menhan Prabowo Subianto memperkuat Jangkauan dan mengisi kekosongan TNI sampai kepelosok negeri membuktikan profesionalitas dan kenegarawan Prabowo yang tulus bekerja untuk NKRI.

Saat ini Indonesia hanya memiliki 15 KODAM, 45 KOREM, 333 KODIM dan 3630 KORAMIL. Keberadaan data Jumlah Pos Komando belum Ideal. Apalagi tugas berat TNI untuk mengamankan kedaulatan tanah air, menjaga sumberdaya alam dan melindungi rakyat Indonesia dari ancaman masih belum sebanding dengan jumlah provinsi, kabupaten/kota sampai kecamatan yang ada di Indonesia.

Kondisi seperti diatas tersebut yang menjadi perhatian Menhan/Prabowo Subianto untuk memperkuat wilayah Jangkauan TNI, tidak hanya itu Prabowo juga akan melengkapi Babinsa sebagai ujung tombak TNI dengan alat bantu komunikasi dan motor dinas sehingga kerja-kerja Babinsa bisa ditindaklanjuti dengan segera apabila ada ancaman kedaulatan, kehilangan sumber daya alam dan keselamatan rakyat Indonesia.

Dukungan dan Apresiasi Rakyat Indonesia Untuk Menhan Prabowo

Bacaan Lainnya

Narasi positif dari segenap elemen bangsa dan raut bahagia TNI/Babinsa atas perhatian dan fokus Prabowo untuk memperkuat teritorial dan melengkapi alat bantu kerja Babinsa. Sungguh diluar dugaan banyak orang, karena selama ini Menhan sebelum Prabowo tidak ada yang memikirkan pembangunan dan penguatan teritorial padahal ancaman nyata ada di depan Indonesia.

Menteri-menteri sebelumnya lebih fokus pada modernisasi alutsista yang mana kita ketahui bersama Alusista tersebut sebagian besar impor dan menistakan kemandirian Indonesia untuk memproduksi Alusista sendiri. Bahkan kebijakan modernisasi alutsista rawan menjadi Bancakan untuk dikorupsi yang dinikmati segelintir elit negeri ini.

Tiga (3) Klaster Menjadi Priotas Kebijakan Prabowo Subianto Dalam Memperkuat Wilayah Pertahanan Negara

Masih segar dalam memori kolektif bangsa, Indonesia berperang dengan penjajah, berperang dengan Malaysia sebagai negara tetangga, kehilangan timor-timur, kehilangan pulau sipadan-ligitan. Berkonflik dengan Australia di pulau pasir, Bersitegang dengan Cina di Laut Natuna Utara sekarang dan masih terus berlanjut ketegangan serta ancaman yang menerjang bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu, sungguh Kebijakan Menhan Prabowo yang cemerlang dan didukung TNI serta rakyat Indonesia untuk memperkuat wilayah pertahanan negara memerlukan Klaster skala prioritas. Ada tiga Klaster yang perlu didahulukan untuk memperkuat wilayah pertahanan Indonesia, sebagai berikut:

Pertama, Klaster Perbatasan, pembangunan dan penguatan wilayah pertahanan pada Klaster perbatasan menjadi prioritas karena wilayah Indonesia yang luas serta berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Papua new Guinea, Timor Leste, Brunei Darussalam menjadi penting karena berkaitan dengan teritorial Kedaulatan dan rawan kehilangan sumber daya alam.

Kedua, klaster Rawan Konflik, pembangunan dan penguatan pertahanan Indonesia di daerah rawan konflik sosial serta gerakan separatis penting mengingat amanah konstitusi negara hadir untuk melindungi segenap tumpah darah, dengan demikian tidak hanya pembangunan Kodam, KOREM, Kodim dan Koramil saja, akan tetapi pemenuhan alat bantu kerja seperti peralatan komunikasi atau HT dan motor dinas personil Babinsa mutlak dilengkapi negara/menhan, agar tidak ada informasi yang terlambat dilaporkan dan terhambat karena tidak adanya alat komunikasi atau kendaraan dinas untuk menjangkau lokasi bertugas.

Ketiga,  Klaster Ibu Kota Negara (IKN), pembangunan dan penguatan pertahanan di wilayah IKN sangat dibutuhkan untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas serta jantung dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peran Babinsa sangat vital karena harus membaur di wilayah Ibu Kota Negara baru Indonesia agar lebih menyatu dengan masyarakat lokal dan mengamankan situasi serta kondisi disetiap wilayah IKN.

Yaser Hatim

Direktur Eksekutif Pusat Analisis Keamanan (PASKAMNAS)

Pos terkait