Sekber Kuning Ijo Biru Ngaku Berdemokrasi, Padahal Nyatanya Kelompok Radikal Pendukung Khilafah

Tangkap layar Forum Masyarakat Indonesia Cinta Demokrasi menggelar acara diskusi online dengan tema "Politik Kotor Sekber Kuning-Ijo-Biru Giring Opini Dukung Capres Intoleran Pada Pemilu 2024 Mendatang".

Redaksi Jakarta – Pesta demokrasi pemilu 2024 sebentar lagi, bahkan sudah ada capres yang diusung oleh parpol, meskipun tercantum baru agenda penetapan Dapil di website KPU RI. Beberapa element masyarakat tengah menyoroti profil dan rekam jejak capres pada pemilu 2024 nanti, yang jelas masyarakat tidak ingin isu politik SARA dan politik identitas mencuat kembali seperti pada pemilu 2019 tahun lalu.

Dalam kesempatan ini Forum Masyarakat Indonesia Cinta Demokrasi menggelar acara diskusi online dengan tema “Politik Kotor Sekber Kuning-Ijo-Biru Giring Opini Dukung Capres Intoleran Pada Pemilu 2024 Mendatang”.

Acara ini dihadiri oleh aktivis mahasiswa dan terbuka untuk umum. Dalam berpolitik tentu harus mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan diperkuat dengan norma sebagai landasan. Politik santun yang dibenarkan adalah tidak menyentuh wilayah privat seperti tidak memanfaatkan sarana tempat ibadah, fasilitas keagamaan dan lain sebagainya.

Terkait deklarasi dalam mendukung Anies Baswedan sebagai presiden 2024 oleh Sekber Kuning Ijo Biru (Sekber KIB) sempat membuat suhu politik makin panas.

Bacaan Lainnya

Kelompok Sekber Kuning Ijo Biru ini muncul dan diinisiasi oleh relawan Anies yang terdiri dari Go-Anies dengan warna kuning, Forum Ka’bah Membangun (FKM) dengan warna hijau, dan Amanat Indonesia (ANIES) dengan warna biru, bersatu dan me-launching Kuning, Ijo, Biru (KIB). Tapi bukanlah KIB Koalisi Indonesia Bersatu yang didalamnya ada partai Golkar, PPP dan PAN.

Forum Masyarakat Indonesia Cinta Demokrasi menilai Kelompok ini hanya mendompleng nama KIB yang sebenarnya dengan tujuan mencari perhatian pada momentum jelang pemilu 2024.

“Sekber Kuning Ijo Biru ini bukanlah pihak yang mewakili Partai Golkar, PPP dan PAN, mereka mencari perhatian dengan cara mengecoh, mengklaim bahkan mencatut 3 partai besar tersebut.”, tegas Febri selaku narasumber.

Tangkap layar Forum Masyarakat Indonesia Cinta Demokrasi menggelar acara diskusi online dengan tema “Politik Kotor Sekber Kuning-Ijo-Biru Giring Opini Dukung Capres Intoleran Pada Pemilu 2024 Mendatang”.

Lanjut Febri, seolah-olah bahwa 3 partai besar yang tergabung dalam KIB itu mendukung Anies, padahal nyatanya tidak sama sekali. Diketahui Sekber Kuning Ijo Biru baru saja mendaklarasikan Anies presiden 2024 dan Sekber Kuning Ijo Biru Klaim berdemokrasi, padahal aslinya kelompok Radikal pendukung Khilafah.

Menurut Narasumber lainnya yaitu Inhul berpendapat yakni, Relawan Anies sudah kehabisan strategi politik, maka senjata terakhir adalah dengan menyuarakan kembali politik identitas, jelas ini adalah politik kotor yang di gencarkan Sekber Kuning Ijo Biru.

Tangkap layar Forum Masyarakat Indonesia Cinta Demokrasi menggelar acara diskusi online dengan tema “Politik Kotor Sekber Kuning-Ijo-Biru Giring Opini Dukung Capres Intoleran Pada Pemilu 2024 Mendatang”.

“Ini tidak benar dan berpotensi adu domba antar simpatisan Parpol. Rekam jejak Anies Baswedan pun dalam kontestasi selalu menggunakan Isu SARA, sedangkan Sekber Kuning Ijo Biru tidak mewakili Parpol secara Riil, dan politik SARA sudah jelas akan menimbulkan perpecahan bangsa.”,  Terang Inhul.

Pos terkait