Pembangunan RTH Eks Angso Duo Disorot, KPK Diminta Periksa Dirut PT BUMI Delta Hatten

Foto: Aliansi Pergerakan Intlektual Peduli Jambi (APIP-JAMBI) menggelar aksi didepan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum’at 17/03/2013.

Redaksi Jakarta– Sekelompok Pemuda dari Aliansi Pergerakan Intlektual Peduli Jambi (APIP-JAMBI) menggelar aksi didepan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum’at 17/03/2013.

Dalam orasi nya, kelompok anak muda ini menuntut agar KPK memanggil dan memeriksa Direktur PT Bumi Delta Hatten atas dugaan korupsi yang terjadi pada proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks Pasar Angso Duo Jambi.

Menurut Iqbal selaku Koordinator aksi, ada indikasi korupsi yang diduga terjadi dimulai dari pemerataan lahan.

“Indikasi korupsi itu sudah terjadi sejak penataan lahan, di dalam proyek yang nilai nya 35 milliar tersebut untuk tanah yang digunakan menimbun lahan tersebut sudah di atur standar nya, namun fakta nya di lapangan tanah itu justru yang kualitas nya di bawah dengan harga yang jauh lebih murah,” kata Iqbal.

Bacaan Lainnya

Iqbal melanjutkan, indikasi ini nampak terlihat dan bisa dibuktikan di lapangan.

“Ini indikasi nya bisa disaksikan semua orang di lapangan, ada penggunaan tanah yang dibawah standar aturan, dan harga nya lebih murah dari rab, tanah ini digunakan untuk menimbun beberapa lobang, sehingga kedepan juga ini akan berpengaruh pada pembangunan nanti, dan tentu akan berpengaruh pada kulitas bangunan yang nanti di buat,” lanjut Iqbal.

“Kehadiran kami mendesak KPK memanggil dan memeriksa Direktur PT Bumi Delta Hatten, dugaan korupsi perkara ini sangat nyata, dan nilai proyek nya jiga spektakuler, kita tidak bisa memandang remeh dan biasa saja, apalagi di tengah kondisi yang serba sulit seperti saat ini,” tutup Iqbal.

Seperti diketahui, Pemprov Jambi dalam hal ini dinas PUPR sedang membangun Ruang Terbuka Hijau di atas lahan eks Pasar Angso Duo di Kota Jambi. Pembangunan tersebut menelan anggaran sebesar 35 Miliar dan dikerjakan oleh PT Bumi Delta Hatten.

Namun dalam perjalanan nya menuai polemik terkait tanah timbunan yang diduga tidak sesuai spek RAB yang sudah di buat.(*)

Pos terkait