Cegah Politik Identitas, LSPI Apresiasi Ide Kapolri Listyo Sigit Soal Rumah Kebangsaan

Foto istimewa

RedaksiJakarta – Koordinator Nasional Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI), Dinal Gusti mendukung penuh gagasan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam memerangi politik identitas pada Pemilu 2024.

Menurut Dinal Gusti, gagasan Kapolri soal pembentukan Rumah Kebangsaan sebagai ‘Cooling System’ sangat potensial mencegah terjadinya anomali kepemiluan.

“Gagasan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit soal pembentukan Rumah Kebangsaan ini perlu didukung oleh masyarakat Indonesia,” ujar Dinal kepada pers, di Jakarta (14/4/2023).

“Dengan adanya Rumah Kebangsaan ini, kita patut optimis polarisasi sosial yang sempat terjadi di tahun politik 2019 tidak akan mengulang kembali. Ini ide cerdas yang patut diapresiasi,” sambungnya.

Bacaan Lainnya

Dinal melanjutkan, pembentukan Rumah Kebangsaan sebagai Cooling System Strategy yang digagas oleh Kapolri perlu diperluas hingga ke seluruh Provinsi di Indonesia.

“Sebagai Cooling System Strategy, ide Rumah Kebangsaan yang digagas Kapolri ini kami rasa perlu diperluas hingga ke seluruh penjuru negeri. Jadi, tidak hanya 12, tapi 38 Rumah Kebangsaan,” tuturnya.

Di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal LSPI, Deni Wahyudi turut mengapresiasi ide Kapolri terkait pengerahan Personil Brimob untuk meminimalisir kelalaian petugas pemilu di lapangan.

“Salah satu hal yang menjadi perhatian kami sebagai Pemantau Pemilu adalah soal efektivitas dan efisiensi proses distribusi logistik Pemilu,” ucap Deni kepada wartawan, di Kota Depok (14/4/2023).

“Menurut kami, kelalaian petugas pemilu di lapangan sangat berpotensi terjadi. Kita harap dengan hadirnya personil Brimob yang dikerahkan untuk mengamankan logistik bisa menjadi solusi,” terang Deni.

Sebagaimana yang diterangkan oleh Kapolri Listyo Sigit, personel Brimob khusus Pemilu itu akan ditempatkan dalam tujuh zonasi dan diharapkan turut membantu mobilisasi logistik pemilu.

“Pasukan Brimob dibagi ke dalam tujuh zonasi di seluruh wilayah Indonesia yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, mereka akan saling mem-back up dalam rangka pengamanan pemilu,” kata mantan Ajudan Presiden Jokowi itu.

Pos terkait