Golkar Cari Titik Temu Duetkan Prabowo-Airlangga

Politisi Golkar, Nusron Wahid (tengah), dalam jumpa pers tim pemenangan Golkar-PKB di Jakarta, Rabu 10 Mei 2023. (Akurat.co/Erwin C. Sihombing).

Redaksijakarta.com – Partai Golkar mencari titik temu untuk menduetkan ketua umumnya Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dua menteri di Kabinet Indonesia Maju itu sudah memiliki kendaraan politik namun belum mendeklarasikan capres-cawapres secara formil.

Kepala Bappilu Golkar, Nusron Wahid, mengakui penjajakan koalisi besar yang dilakukan partai beringin dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) salah satunya bukan untuk mencari celah meleburkan dua koalisi yang ada. Golkar juga berupaya agar Airlangga maju pada Pilpres 2024.

“Salah satu proposal adalah Prabowo dan wakil presidennya dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yaitu Airlangga Hartarto,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Bacaan Lainnya

Proposal tersebut, lanjut Nusron, harus diterima oleh seluruh parpol yang terlibat penjajakan sebelum disetujui. Tim koalisi inti dari Golkar-PKB masih mengomunikasikan penjajakan koalisi besar dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Golkar bersama PAN dan PPP masih tergabung dalam KIB, sedangkan Gerindra dan PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Menurut Nusron, koalisi inti bakal menjembatani meleburnya Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB dalam satu wadah koalisi.

PPP diketahui sudah mendukung Ganjar Pranowo dan bergabung ke dalam barisan PDI Perjuangan, sedangkan Gerindra yang menggandeng PKB solid mengusung Prabowo Subianto.

Anggota Komisi VI DPR itu menegaskan bahwa apabila keputusan PPP mendukung Ganjar tak bisa ditawar lagi maka Golkar berupaya mengajak PAN untuk masuk koalisi besar.

 

“Kalau masing-masing koalisi akan bubar, sudah pasti nanti akan melebur. Menjadi satu karena menjadi satu koalisi yang besar,” tutur Nusron.

Sekalipun begitu, Golkar tetap mengupayakan proposal mengusung Prabowo-Airlangga bisa diterima seluruh pihak nantinya.

“Di sinilah kita bekerja supaya terjadi titik temu. Semangat kerjanya adalah niat untuk menang dan cara kerja untuk menang,” jelas mantan Ketua GP Ansor tersebut.

Pos terkait