Judi Online Marak, LSPI Mendesak Kominfo dan Polri Cari Solusinya

Foto: Ilustrasi judi online slot

Redaksi Jakarta – Koodinator Nasional Lentera Studi Pemuda Indonesia (Kornas LSPI) meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Polri untuk memberangus segala bentuk situs-situs judi online yang semakin marak dan meresahkan.

Menurut Wakil Ketua Kornas LSPI Rahman, dengan maraknya kehadiran situs-situs judi online sudah sangat meresahkan dan perlu disikapi bersama dan mencari solusinya.

“Kehadiran judi online ini mati satu bisa tumbuh seribu, banyak taktik para pelaku untuk menyebar luaskan situs-situs judi online bahkan sampai menyasar ke situs resmi pemerintahan. Jikalau Kominfo dan Polri ada kesusahan untuk blokir situs-situs judi online minimal bisa mempersempit ruang gerak para pelaku praktik judi online di tanah air.”, ujar Rahman dalam keterangan tertulisnya kepada awak media.(21/05).

Selain itu, Rahman menilai bahwa dampak ini dapat berbahaya untun generasi muda nantinya, sehingga ia mendorong Siber Polri untuk lebih meningkatkan patroli didunia maya.

Bacaan Lainnya

“Kami menyarankan agar Kominfo dan Polri juga dapat meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya permainan judi online. Karena sudah banyak korban yang timbulkan seperti melakukan pencurian, penipuan bahkan sampai nekad melakukan bunuh diri.”, tandas Rahman.

Rahman mengakui bahwa Kominfo dan Polri sudah melakukan pemberantasan praktik judi online, namun ini belum maksimal dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Buktinya, judi online semakin marak dan bisa diakses dengan sangat mudah.

Kegalakan terhadap judi online seperti yang ditunjukkan Kapolri sebetulnya telah sering terdengar. Namun, acap tidak bertahan lama. Seiring dengan isunya meredup, kendur pula kegalakannya di tengah jalan.

“Keresahan masyarakat nantinya dapat menimbulkan stigma buruk kepada aparat penegakan hukum kemungkinan bahwa judi online dibekingi oleh oknum-oknum. Negara memiliki perangkat untuk berantas judi online seperti Kominfo, BSSN, Polri dan BIN harus turun tangan lebih galak lagi untuk bergerak bersama.”, tutup Rahman.(*)

Pos terkait