Mengelola Pasar Tradisional di Jakarta Seperti Pasar Tradisional di Jepang dan Korea Selatan

Suasana malam di Pasar Senen Jakarta Pusat

Redaksi Jakarta – Pasar tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu negara. Di Jakarta, ibu kota Indonesia, pasar tradisional memiliki peran yang tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pasar tradisional di Jakarta menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan dengan pusat perbelanjaan modern dan perubahan preferensi konsumen. Untuk mempertahankan keberadaan pasar tradisional, diperlukan inovasi dalam pengelolaan pasar. Salah satu sumber inspirasi yang dapat diadopsi adalah pasar tradisional di Jepang dan Korea Selatan, yang telah sukses menghidupkan kembali dan mengelola pasar tradisional mereka dengan baik.

Pasar tradisional di Jepang dan Korea Selatan memiliki karakteristik unik dan menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Pasar tradisional di Jepang dan Korea Selatan juga memberikan pengalaman budaya yang unik, dengan suasana yang hidup dan beragamnya produk yang ditawarkan. Oleh karena itu pasar tradisional Jakarta dapat mengikuti praktik pengelolaannya seperti di Jepang dan Korea Selatan agar pasar tradisional Jakarta dapat hidup kembali. Berikut dibawah ini cara mengelola pasar tradisional di Jakarta dengan mengambil contoh praktik sukses dari pasar tradisional Jepang dan Korea Selatan.

Yang pertama yaitu dengan pembaruan infrastruktur dan fasilitas pasar. Pasar tradisional yang sukses di Jepang dan Korea Selatan sering kali didukung oleh infrastruktur dan fasilitas yang modern. Sementara, infrastruktur dan fasilitas untuk pasar tradisional di Jakarta memerlukan pembaruan karena infrastruktur dan fasilitas yang tersedia hanya terbatatas disediakan oleh para penjual, yang mana itu kurang memadai dan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, pembaruan infrastruktur dan fasilitas di pasar tradisional Jakarta dapat menjadi langkah awal yang penting. Infrastruktur dan fasillitas yang perlu ditingkatkan yaitu seperti peningkatan aksesibilitas, peningkatan jalan dan bagunan, peningkatan stan/tempat berjualan menjadi lebih baik, perbaikan sanitasi, pengaturan parkir yang memadai, dan penggunaan teknologi informasi yang mana dapat meningkatkan kenyamanan dan daya tarik bagi pengunjung.

Yang kedua yaitu dengan melakukan peningkatan pemasaran dan promosi. Pasar tradisional di Jepang dan Korea Selatan aktif dalam mempromosikan diri mereka. Mereka menggunakan strategi pemasaran yang kreatif, seperti kampanye media sosial, program loyalitas, dan kolaborasi dengan pelaku industri kreatif lokal yang memuat akses informasi pasar tradisional, produk yang dijual, dan acara. Para pedagang di pasar tradisional Jakarta dapat mengadopsi pendekatan serupa dengan memanfaatkan media sosial dan platform online untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk mereka kepada khalayak luas.

Bacaan Lainnya

Ketiga melakukan pengaturan dan penataan pada pasar. Pada pasar tradisional Jepang dan Korea Selatan, penataannya tertata rapi. Seperti contohnya setiap satu stan hanya menjual buah buahan dan pada stan lainnya yang menjual sayur saja, daging saja. Pasar tradisional di Jakarta juga dapat mengikuti rencana tata letak pasar yang baik untuk memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi pengunjung. Tentukan zona-zona yang berbeda untuk jenis produk yang berbeda, seperti sayuran, buah-buahan, daging, ikan, rempah-rempah, dan lainnya untuk memudahkan pembeli menemukan apa yang mereka cari.
Meningkatkan kualitas produk juga merupakan cara untuk meningkatkan kemajuan dari pasar tradisional itu sendiri. Pada contohnya di pasar tradisional Jepang kualitas produknya kualitas bahan bakunya sangat tinggi dan segar karena disana memiliki standar kontrol kualitas yang tinggi, selain itu di Jepang juga berbagai macam buah dan sayur diberikan kemasan dengan plastik perekat agar tidak busuk, kotor, dan tetap higienis. Pasar tradisional di Jakarta dapat mengadopsi hal yang sama yaitu dengan mengajak petani lokal dan produsen untuk membawa langsung hasil pertanian mereka ke pasar sehingga pembeli dapat memperoleh produk yang masih segar dan berkualitas tinggi.

Lalu ada pengenalan produk lokal dan peningkatan layanan. Pasar tradisional Jepang dan Korea Selatan berhasil mempertahankan minat konsumen dengan menawarkan produk dan layanan yang inovatif. Misalnya, pada pasar Tsukiji di Jepang, para pedagang ikan segar menawarkan tur kuliner yang memungkinkan pengunjung untuk belajar dan mencicipi hidangan khas Jepang. Di pasar Gwangjang di Korea Selatan, para pedagang makanan tradisional menawarkan varietas modern dari hidangan klasik. Para pedagang di pasar tradisional Jakarta dapat mengadopsi pendekatan serupa dengan memperkenalkan variasi baru pada produk tradisional mereka dan menciptakan pengalaman belanja yang menarik bagi para pembeli yang datang nantinya.

Selanjutnya yaitu dengan mengedepankan kebersihan dan kelestarian lingkungan pasar. Salah satu aspek penting dari pasar tradisional yang sukses di Jepang dan Korea Selatan adalah kebersihan dan kelestarian lingkungan. Para pedagang dan pengunjung di pasar tradisional Jakarta dapat meningkatkan pengalaman belanja dengan menjaga kebersihan area pasar, mempromosikan penggunaan kantong belanja yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, upaya pemilahan sampah dan daur ulang juga dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Melakukan pengembangan sentra kuliner di pasar dapat membuat pasar semakin dikenal di masyarakat. Pasar tradisional Jepang dan Korea Selatan dikenal dengan keberagaman kuliner yang ditawarkan. Di pasar Tsukiji di Jepang, misalnya, terdapat beragam restoran dan kedai makanan yang menyajikan hidangan segar dan autentik. Di pasar tradisional Seoul, seperti Namdaemun atau Gwangjang, pengunjung dapat menemukan makanan tradisional Korea yang lezat. Mengembangkan sentra kuliner di pasar tradisional Jakarta dengan menawarkan berbagai hidangan tradisional yang khas dapat menarik minat pengunjung lokal maupun turis.

Terakhir yaitu dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah dan pihak terkait. Kerjasama antara pedagang pasar tradisional, pemerintah, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mengelola pasar tradisional dengan baik. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk bantuan infrastruktur, pelatihan, dan promosi pasar tradisional. Selain itu, kolaborasi dengan komunitas lokal, lembaga pendidikan, dan organisasi nirlaba dapat meningkatkan daya tarik pasar tradisional dan menghasilkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu pihak pasar juga dapat melakukan kerjasama dalam mengadakan kegiatan atau acara tertentu seperti bazar agar pasar tradisional semakin ramai.

Mengelola pasar tradisional di Jakarta dengan mengadopsi praktik sukses dari pasar tradisional Jepang dan Korea Selatan dapat membantu mempertahankan dan menghidupkan kembali keberadaan pasar tradisional sebagai bagian penting dari kehidupan kota. Hasil yang didapatkan dari pengelolaan pasar tradisional Jakarta seperti di Jepang dan Korea Selatan dapat meningkatkan pengunjung dan pariwisata jika pasar tradisional memiliki kesan yang baik, mengenalkan dan memajukan warisan budaya lokal Jakarta, meningkatkan peluang usaha dan kewirausahaan masyarakat Jakarta, peningkatan infrastruktur dan fasilitas pasar, permberdayaan produk lokal dan lainnya. Harapannya adalah agar pengelolaan pasar tradisional di Jakarta mengikuti contoh pasar tradisional di Jepang atau korea selatan dengan baik, sehingga dapat terjadi peningkatan yang signifikan, dan pasar tradisional dapat lebih hidup kembali.

Biodata Penulis

Nama : Muhammad Andika Satrio
Prodi : Agribisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pos terkait