Redaksi Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak generasi muda mengikuti pendidikan bela negara. Hal ini Untuk mengantisipasi ancaman radiklisme dan terorisme bagi kalangan generasi muda.
“Pendidikan bela negara ini bisa membentengi seseorang. Membentengi dari faham radikalisme dan terorisme,” kata Kepala Seksi Pengawasan Jaringan, Subdirektorat Pengawasan, Direktorat Pencegahan BNPT Eldi Bisma Putra Mahendra Bintang dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Jumat (16/6/2023).
Berdasarkan survei yang dilakukan BNPT, kata Eldi, program bela negara mempunyai daya tangkal faham radikalisme dan terorisme. Di mana di dalam program bela negara ini terdapat nilai-nilai kearifan lokal berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ia menekankan, bela negara harus menjadi sikap, tindakan maupun tekad warga negara untuk bela negara baik secara individu dan kolektif. Hal itu menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai kecintaannya oleh NKRI.
“Bela negara bisa memberikan penangkalan atau imunitas terhadap faham-faham radikalisme dan terorsme. Implementasi bela negara bisa dilakukan dimana saja,” ucapnya.
Menurutnya, program bela negara ini merupakan program yang dilakukan Kementerian Pertahanan. Tetapi tidak tertutup kemunginan untuk melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) baik pemerintah maupun masyarakat.
“Kalau di sekolah bisa dilakukan dengan dua cara. Melalui kurikulum dan kegiatan,” katanya.
Dalam pendidikan bela negara ini, BNPT menggandeng seluruh komponen masyarakat. Hal ini penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional, mulai dari unsur pemerintah, pelajar termasuk santri, hingga tokoh agama.