Lindsey Afsari Puteri Dukung Program Wajib Kunjung Objek Bersejarah Dan Budaya Jakarta

Ketua Umum Forum Jaga Budaya Jakarta Lindsey Afsari Puteri

Redaksijakarta.com – Ketua Umum Forum Jaga Budaya Jakarta Lindsey Afsari Puteri mengatakan, pihaknya mendukung penuh program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait dengan kebudayaan Jakarta, yang dikemas melalui agenda Wajib Kunjung Objek Wisata Sejarah dan Budaya.

Hal ini disampaikan Lindsey saat memberikan sambutan pada acara Wajib Kunjung Objek Sejarah dan Budaya, yang diselenggarakan oleh Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Barat, sinergi dengan Forum Jaga Budaya Jakarta di Kampung Budaya Setu Babakan, Jakarta Selatan pada beberapa waktu lalu.

“Sesuai dengan yang disampaikan oleh Kasudin Kebudayaan Jakarta Barat, Bpk. H. Ahmad Syarofi, saya selaku Ketua Umum Jaga Budaya Jakarta memiliki tanggung jawab moral, juga untuk turut mengawal agenda ini sebagaimana nama organisasi kami Forum Jaga Budaya Jakarta,” ujar Lindsey dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Untuk diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar seribu peserta yang terdiri dari siswa sekolah, komunitas ibu-ibu penggerak dan sebagainya. “Inilah salah satu bentuk konkrit menjaga budaya Jakarta, melalui program kunjungan ke tempat-tempat wisata budaya dan bersejarah,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lindsey menyatakan, Kampung Budaya Setu Babakan merupakan satu dari sekian banyak tempat wisata sejarah dan budaya Jakarta. Setu Babakan ini, kata Lindsey, termasuk ke dalam tiga destinasi yang banyak dikunjungi, seperti museum sejarah Jakarta fatahillah, Kota Tua dan Museum Wayang.

“Bukan hanya tugas pak kasudin, pak kadis, Pak Gubernur, atau kami dari jaga budaya jakarta, tetapi tugas kita semua untuk menggairahkan kembali wisata sejarah dan budaya ini, setelah kita melewati pandemi 2-3 tahun kemarin yang berdampak pada turunnya jumlah kunjungan wisata karena pembatasan kegiatan (PSBB / PPKM),” paparnya.

Namun demikian, Lindsey juga mengingatkan semua stakeholder, akan pentingnya mensosialisasikan lokasi wisata budaya lain yang masih sepi pengunjung, seperti Taman Benyamin Sueb, Museum MH. Thamrin, Laboratorium Tari dan Karawitan Condet, atau Gedung Kesenian Mis Tjitjih.

“Maka menjadi PR nih bagi kita semua untuk terus mempromosikan dan menstrategikan berbagai upaya untuk peningkatannya. Saya mendukung agar diperjuangkan melalui DPRD DKI Jakarta peningkatan anggaran dalam upaya promosi dan strategi ini,” ucapnya.

Lindsey menegaskan bahwa Jakarta adalah kota besar, dimana warganya masuk kategori urban citizen, sehingga tepat jika diperkuat dengan program urban tourism to the heritage culture destination.

“Sepakat dan semangat ya semua? Kita lestarikan budaya, dengan mencintai dan mengembangkan berbagai seni budaya serta peningkatan potensi wisata sejarah budaya,” tutur dia.

Ia pun teringat dengan pesan Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yakni harus memperbanyak gagasan terkait pelestarian budaya Betawi, seperti yang dulu dilakukan oleh tokoh sejarah Jakarta sekaligus budayawan betawi Ridwan Saidi.

“Mudah-mudahan pemikiran-pemikiran beliau bisa kita lanjutkan untuk bisa mengamalkan melestarikan budaya Betawi. Khususnya bagi anak anak dan generasi muda, jangan sampai melupakan sejarah dan minim pengetahuan budaya lokal di negeri sendiri,” pungkasnya.

Pos terkait