Waspada Gerd dan Gagal Jantung Miliki Gejala Mirip

Redaksi Jakarta – Masyarakat diminta untuk mewaspadai perbedaan gerd atau penyakit asam lambung dan gagal jantung karena memiliki gejala yang mirip. Ketua Pokja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Siti Elkana Nauli.

Menurutnya, sering kali pasien yang memiliki gejala seperti sesak napas. Hingga cepat kenyang atau merasa begah didiagnosis gerd dan tidak diberi rujukan untuk memeriksakan diri ke dokter jantung.

“Paling banyak mendapat pasien didiagnosis sakit lambung, tapi diberi obat lambung tidak sembuh-sembuh. Ketika kita lihat rontgen ternyata jantungnya membesar, dan diberikan obat gagal jantung ternyata membaik,” kata Siti, Minggu (30/7/2023).

Ia menjelaskan, yang membedakan adalah umumnya, pasien gerd akan merasakan panas di dada, namun bukan sesak seperti gejala gagal jantung. Namun, beberapa penderita gerd yang lebih parah juga bisa merasa sesak.

Bacaan Lainnya

Pemeriksaan mandiri untuk tahap awal, menurut Nauli, juga bisa dilakukan untuk mengetahui perbedaan tersebut. Tentu dengan menekan perut area lambung, yang letaknya sedikit pada sisi kiri.

“Kalau gerd, ketika ditekan itu rasanya tidak nyaman atau nyeri, tetapi kalau gagal jantung justru tidak ada keluhan rasa apa pun. Tetapi kita merasakan keras, lumayan keras tetapi pasiennya tidak mengeluh rasa nyeri atau perih,” ujarnya.

Meski dianggap mirip, kardiolog yang berpraktik di RSUD Kabupaten Tangerang itu menyebut sebenarnya perbedaan gejala kedua penyakit itu sangat jelas. Gejala gagal jantung umumnya terjadi pada waktu malam menjelang pagi, sedangkan gejala gerd dapat terjadi dalam waktu yang tak tentu.

“Gerd biasanya dicetuskan oleh hal tertentu misalnya peningkatan stres, atau kondisi lambung yang tidak stabil, atau kondisi makan yang tidak stabil. Jadi memang ada pencetus khusus yang terkait dengan kondisi biasanya makan atau tingkat kecemasan seseorang,” katanya.

Pos terkait