Sekum HMI Jakarta Timur: Demokrasi Bakal Menyempit Apabila Rocky Gerung di Kriminalisasi

Sekertaris Umum HMI Cabang Jakarta Timur Fauzan Fadly Somar. (foto/ist)

Redaksi Jakarta – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung mendadak ramai dibicarakan di publik gegara pernyataannya dianggap menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sejumlah pihak lantas melaporkan Rocky ke polisi. Awalnya, relawan Jokowi yang melaporkan Rocky. Belakangan pihak yang melaporkan Rocky semakin bertambah. Lalu ada pula pihak yang melaporkan Rocky ke Pengadilan.

Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Umum HMI Cabang Jakarta Timur Fauzan Fadly Somar mengatakan demokrasi bakal selamat jika Rocky masih bebas berkeliaran dan bersuara lantang.

Fauzan mengatakan Pasca peristiwa reformasi di tandai titik balik dan masa transisi pergolakan bangsa Indonesia, kita telah sama-sama mengamini satu bentuk sistem pemerintahan yang bertumpu pada kekuatan rakyat dalam siklus bernegara kita yakni demokrasi.

Bacaan Lainnya

“Konsekuensi logis dari di anutnya sistem demokrasi di Indonesia yang memiliki latar belakang masyarakat majemuk ialah kita harus berlapang dada menerima segala bentuk keberagaman pikiran, pandangan dan perbedaan akan pendapat”, ujar Fauzan dalam keterangannya.(05/08).

Beberapa aturan perundang-undangan di Indonesia juga memiliki muatan untuk melindungi hak-hak kebebasan berekspresi di muka umum, UUD 45 Pasal 28E Ayat 3,  UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 23 ayat 2 dan 25, menjamin perlindungan bagi setiap warga negara dalam menyampaikan pendapatnya.

Menurut Fauzan, dalam alam demokrasi begitu terbuka saat ini, kita dihendaki dan diberi ruang keleluasaan untuk berbicara lantang termasuk menyampaikan kritik keras dan pedas kepada Pemerintah termasuk Presiden”

Lanjutnya, (Fauzan) Pelaporan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengklaim sebagai relawan Jokowi itu dalam rangka untuk mengkriminalisasi Rocky akibat pernyataan yang dia lontarkan. Padahal Presiden Jokowi sendiri sudah menyatakan tak masalah dengan pernyataan Rocky tersebut.

“Tindakan atau sikap reaksioner relawan/simpatisan dari beberapa kelompok status quo adalah penyebab tidak sehatnya sirkulasi kehidupan bernegara hingga menyempitnya ruang demokrasi kita saat ini”, paparnya.

“Perlu di ingat bahwa, apabila upaya krimininalisasi terhadap Rocky masih terus gencar dilakukan dan di amini juga oleh pemerintah. Maka jelas negara sedang mempertontonkan arogansi kekuasaannya dan mempersempit demokrasi kita” pungkas Fauzan.(red)

Pos terkait