Menko PMK Pimpin Sidang ASCC Ke-30 di Jakarta

Redaksi Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy (Menko PMK) memimpin The Thirtieth Meeting Of The Asean Socio-Cultural Community (Sidang ASCC ke 30). Sebagai keketuaan ASEAN, Indonesia memimpin rangkaian sidang menuju gelaran ASEAN Ke-43 di Jakarta Convention Center September mendatang.

Pantauan RRI di lokasi, Muhadjir datang tepat pukul 09.00 WIB di Ballroom The Langham, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Mengenakan setelan jas abu-abu gelap, Muhadjir tampak menghampiri semua perwakilan negara ASEAN di mejanya satu per satu.

Sampai di meja perwakilan negara Timor Leste, Muhadjir mendapatkan hadiah berupa kain. Kain itu kemudian diselendangkan kepada Muhadjir oleh perwakilan Timor Leste, Domingos Maria das Dores Soares.

Mereka terlihat akrab satu sama lain. Selepas itu, Muhadjir kembali menyambut perwakilan masing-masing negara hingga berakhir di Brunei Darussalam.

Bacaan Lainnya

Sidang ASCC ke-30 dihadiri oleh Menteri se-ASEAN, Sekjen ASEAN, Para Pejabat Tinggi ASCC dan Deputi Sekjen ASCC. Sebelumnya Muhadjir mengatakan, dalam Keketuaan ASEAN, Kemenko PMK didelegasikan untuk mengurus bidang sosial dan budaya.

“Salah satu agenda yang akan dibahas nanti saat sidang umum ASEAN, berkaitan dengan pekerja migran. Salah satu topiknya yang akan kita bahas tadi mengenai pekerja keperawatan atau care worker,” kata Muhadjir kepada wartawan di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurutnya, selama ini care worker merupakan bidang yang sangat vital tapi tidak pernah dibahas secara intens. Muhadjir mengumpamakan pekerjaan Ibu rumah tangga atau IRT yang seringkali dipandang sebelah mata.

Padahal, volume kerja menjadi IRT lebih padat dan posisinya sangat vital di dalam sebuah keluarga. “Pekerjaan IRT itu pekerja yang tidak dibayar padahal volume kerjanya lebih padat dan lebih vital tapi sering dianggap bukan bekerja,” kata dia.

“Dan itu biasanya dilakukan oleh para perempuan, wanita. Karna itu dengan diskusi ini kita akan mencoba menemukan, mengarus-utamakan atau membuat dunia kerja keperawatan ini menjadi bagian dari arus utama dunia kerja kita,” ucapnya.

Pos terkait