Swasta Akan Bangun Pengolah Sampah Modern di Jakarta

Redaksi Jakarta – Pengolahan sampah yang ramah lingkungan di Jakarta telah memasuki babak baru, setelah berhasil membuat sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF) untuk bahan bakar alternatif industri semen.

Kini, pihak swasta siap membangun fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), yang diinisiasi oleh PT. Daya Barus Nusantara (DBN), yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara.

“PSEL Tanjungan di Penjaringan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, kajian teknis sudah lengkap,” ujar Lerry Setyawan, Project Manajer PT. Daya Barus Nusantara, di Jakarta, Jum’at (1/9/2023).

“Secara finansial juga telah mendapatkan persetujuan dari calon pembiaya. Dengan segala kesiapan ini, PSEL Tanjungan dapat mulai dibangun pada tahun 2024, dan beroperasional tahun 2026,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan bahwa PSEL Tanjungan akan dibangun di lahan milik sendiri PT DBN, seluas 8 hektar berada di zona industri. Selain itu, PSEL Tanjungan juga akan memiliki akses keluar tol khusus truk sampah, yang langsung masuk ke dalam area lahan PSEL Tanjungan.

“PSEL Tanjungan didesain dapat mengolah sampah hingga 3000 ton sampah per-hari, atau sekitar 40% sampah Jakarta, menggunakan teknologi moving grate incinerator, yang sudah terbukti dapat mengolah sampah sejenis karakteristik sampah Indonesia,” kata Lerry.

Ia menjelaskan, sumber sampah yang akan diolah PSEL Tanjungan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersil, dan kawasan industri berdasarkan kerja sama secara business to business (B2B).

Menurut dia, B2B ini dapat diterapkan karena telah adanya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 102 Tahun 2021, Tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah Di Kawasan Dan Perusahaan.

Selain itu, lanjutnya, PT DBN juga membuka peluang kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan/atau pemerintah daerah sekitar lokasi PSEL Tanjungan.

“PSEL Tanjungan bukan merupakan bagian dari rencana pembangunan ITF penugasan yang ditugaskan oleh Pemprov DKI, melainkan rencana pembangunan yang diprakarsai sendiri oleh PT DBN, yang menerapkan skema baru yaitu business to business (B2B), dengan sumber sampah berasal dari kawasan,” tandas Lerry.

Pos terkait