HMI Jaktim: Konflik Pulau Rempang Sarat akan Pelanggaran HAM dan Perampasan Ruang Hidup Rakyat

(Foto/Ist)

Redaksi Jakarta – Beberapa hari terakhir, media pemberitaan nasional dihebohkan dengan konflik Rempang yang melibatkan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP dengan masyarakat.

Pemicu terjadinya konflik tersebut adalah adanya penggusuran terhadap masyarakat Melayu tua. Mereka dipaksa pindah dari tanah kelahirannya oleh aparat gabungan tersebut. Hal itu, hingga kini belum menemukan titik temu dan jalan keluar.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat Pulau Rempang menolak lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd.

Meskipun gelombang penolakan dan aksi protes masa begitu besar dari masyarakat, Pemerintah masih gencar merelokasi masyarakat dari wilayah yang terdampak pembangunan Rempang Eco City yang merupakan Proyek Strategis Nasional tersebut.

Bacaan Lainnya

Konflik antara masyarakat dan aparat TNI/Polri terdapat dugaan terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dikarenakan prosedur penanganan para masa aksi masyarakat yang melakukan demonstrasi menolak lahannya di ambil oleh pemerintah mendapatkan perlakuan brutal dan tindakan represif dari aparat gabungan TNI/Polri.

Dikerahkannya kekuatan TNI/Polri secara berlebihan serta tindakan penembakan gas air mata dengan serampangan ke arah masa aksi yang melakukan protes, mengakibatkan tidak terbendungnya banyak masyarakat sipil menjadi korban akibat perilaku sadis dari aparat TNI/Polri.

Setidaknya dari hasil investigasi organisasi-organisasi yang tergabung dalam Solidaritas Nasional untuk Rempang, terdapat puluhan masyarakat sipil menjadi korban luka berat maupun ringan oleh aparat, ketika merangsek masuk ke wilayah pemukiman warga, bahkan tak sedikit korban dari kalangan anak-anak, perempuan dan lansia.

Atas situasi yang terjadi Komnas HAM harus segara mengambil langkah kongkret untuk menyelidiki dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada konflik di Pulau Rempang.

Merespons hal tersebut, Sekertaris Umum HMI Cabang Jakarta Timur Fauzan Fadly Somar mengatakan HMI Cabang Jakarta Timur akan melakukan Aksi Solidaritas untuk masyarakat Pulau Rempang pada Rabu, 20 September 2023.

“HMI sebagai bagian dari sipil yang memiliki fungsi kontrol terhadap arah kebijakan nasional, harus mengambil peran aktif dengan kritis dalam mengawasi segala kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Maka demi menjaga nafas perjuangan serta spirit gerakan mahasiswa islam, HMI Cabang Jakarta Timur bakal melakukan Aksi di depan Istana Negara Rabu besok”. Tegas Fauzan Somar. (Red)

Pos terkait