Hari Kereta Api Indonesia, IP2SI Minta Pemerataan Pembangunan Kereta di Seluruh Indonesia

Arief Wicaksana Direktur Utama Institute Penelitian dan Pendidikan Sosial Indonesia (IP2SI).

Redaksi Jakarta – Tanggal 28 September merupakan hari Kereta Api Indonesia, moda transpostrasi public ini merupakan salah satu pavorite kendaraan umum yang dipakai oleh masyarakat Indonesia, khusus di kota-kota besar, Arief Wicaksana Direktur Utama Institute Penelitian dan Pendidikan Sosial Indonesia (IP2SI) menjelaskan bahwa Kereta Api di Indonesia memiliki sejarah panjang dengan masa penjajahan colonial Belanda dan Jepang di Indonesia.

”Seperti yang kita tahu, pembangunan rel kereta api diberbagai wilayah di Indonesia saat itu menjadi prioritas Belanda untuk memudahkan akses mereka, namun juga menjadi kejadian kelam bagi para pekerjanya” ujarnya Arief Wicaksana dalam keterangan tertulisnya. (28/09).

Mahasiswa Pascasarjana Paramadina ini menambahkan, jalur pertama kereta api Indonesia mulai dibangun pada 17 Juni 1864. Jalur untuk rute kereta Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) ini mulai dibangun di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele.

Dalam perkembangannya Kereta Api Indonesia mengalami banyak kemajuan, menurutnya hal ini bisa dilihat dari bagaimana semakin banyak masyarakat menggunakan kereta khususnya untuk wilayah Jabodetabek, kenyamanan dan keamanan menjadi sangat terjamin karena kerja optimal yang dilakukan PT KAI

Bacaan Lainnya

“Secara perkembangan KAI berkembang dengan baik, kita bisa lihat dari commuterline yang semakin nyaman, dulu mungkin orang akan berpikir 2 kali untuk berpergian dengan kereta dalam kota ataupun luar kota, namun sekarang menjadi salah satu primadona masyarakat” ujarnya Wicak saapan akrabnya.

Namun KAI harus tetap berkembang khususnya untuk menyediakan pelayanan di wilayah-wilayah diluar pulau Jawa, hal ini supaya semua masyarakat dapat merasakan keadilan memiliki moda transpotasi umum yang memadai. (Red)

Pos terkait