Christina Aryani: Generasi Muda Harus Ambil Peran Menangkal dan Melawan Hoax

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani memberikan kuliah umum kepada mahasiswa STIE UniSadhuGuna.

REDAKSI JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengingatkan generasi muda untuk tidak menganggap enteng hoax atau berita bohong, khususnya pada tahun-tahun politik seperti saat ini. Bagi Christina, generasi muda justru harus mengambil peran strategis menangkal dan melawan hoax.

Hal tersebut disampaikan Christina saat memberikan kuliah umum tentang ‘Hoax, Pemilih Muda dan Tantangan Pemilu 2024’ di STIE UniSadhuGuna, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10).

“Satu di antara tantangan yang tidak boleh dianggap remeh setiap kali menghadapi Pemilu adalah penyebaran hoax yang masif untuk menjatuhkan lawan politik. Ini jangan main-main karena hoax itu sangat berbahaya,” ungkap Christina.

Akibat hoax kata dia, masyarakat bisa terpecah belah, menimbulkan konflik serta sentimen kebencian baik antar pribadi maupun golongan.

Bacaan Lainnya

“Informasi bohong itu daya rusaknya luar biasa. Jadi jangan sampai kita terjebak apalagi aktif jadi penyebar justru generasi muda sebagai bagian dari kelompok terdidik harus ambil bagian melawan hoax,” paparnya.

Wakil Rakyat Dapil DKI Jakarta II tersebut meminta generasi muda jeli mencerna informasi yang beredar di masyarakat dengan melakukan cek fakta pada media-media terverifikasi jika suatu informasi dianggap meragukan.

“Berita bohong saat ini jadi penyakit di masyarakat karena orang begitu mudah memproduksi sebuah konten, entah melalui editan foto atau gambar atau bahkan informasi bohong yang sengaja diproduksi lalu disebar secara masif. Ini harus kita cegah,” tegasnya.

Pada generasi muda Christina juga menitipkan agar terlibat aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024. “Jangan sampai tidak memilih atau golput. Generasi muda memiliki peran strategis, pilihan politiknya akan ikut menentukan masa depan generasi muda sendiri. Jadi jangan malas ke TPS, jangan antipati pada politik,” pungkas Christina.

Pos terkait