Viral Dugaan ASN  Jaringan Teroris Kembali Ditangkap, AMMI: Dorong Densus 88 Polri Perkuat Literasi Kebangsaan Jelang Pemilu 2024

REDAKSI JAKARTA – Komutas Aspirasi Milenial Maluku Indonesia atau AMMI memberikan apresiasi atas kinerja Densus 88 AT Polri yang telah menjaga NKRI dari kelompok teroris yang masih mengintai disekitaran masyarakat. Menurut Fauzan Ohorella, Ketua Umum AMMI, bahwa literasi Kebangsaan diwilayah pemerintahan harus selalu di jalankan. Pasalnya, penangkapan ini bukan kali pertama yang di lakukan oleh Densus 88 AT Polri terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) kita.

“Pertama, kita apresiasi atas kinerja Densus 88 yang telah menjaga NKRI dari kelompok jaringan teror di Indonesia. Harapannya, pemerintah terus perkuat literasi kebangsaan di lingkungan ASN, agar kedepan tidak ada lagi berita viral terkait ASN yang terlibat dengan jaringan teror.” Ujar Fauzan Ohorella

Viral beberapa waktu lalu, Detasement Khusus 88 Anti Teror Polri atau Densus 88 menangkap sejumlah jaringan teroris di Nusa Tenggara Barat (NTB). Belakangan diketahui, bahwa terduga jaringan teroris tersebut merupakan bagian dari Apararut Sipil Negara atau ASN di lingkungan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.

Selain itu, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Herman Mahaputra, membenarkan salah satu terduga teroris yang tertangkap Densus 88 di Lombok Barat adalah ASN yang bekerja di lingkungan lembaganya.

Bacaan Lainnya

“Iya memang benar ada informasi itu (pelaku teroris) dia ASN perawat,” kata Jack sapaan akrab direktur, Jumat (27/10/2023).

Fauzan kembali menambahkan, bahwa Indonesia sebentar lagi akan masuk pada momentum pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024. Pekerjaan rumah besar yang utama adalah, menjaga kondusifitas dan keamanan serta ketertiban masyarakat jelang pesta demokrasi nanti.

“Kita harus pastikan kepada pemerintah terkhusus Polri. Bahwa propaganda di media sosial dari kelompok radikal-intoleran masih jadi polusi digital kita. Jangan sampai, jelang Pemilu 2024 ada yang mencoba untuk menunggangi momentum ini untuk memprovokasi masyarakat demi kepentingan pribadi atau kelompok mereka sendiri.” Tambahnya

Sebagai penutup, dia juga sampaikan harapan agar literasi digital terkait konten anti-radikalisme dan intoleransi terus digaungkan, serta pesan-pesan persatuan anak bangs harus menjadi fokus utama dari pemerintah, TNI-Polri.

“Kita harus dukung terus konten edukasi anti-radikalisme dan terorisme ini, apalagi kita akan masuk tahun politik, yang mana tensi masyarakat bisa turun dan naik dengan signifikan.”

“Pesan persatuan juga harus jadi fokus utama pemerintah. Jangan sampai akibat perbedaan pilihan, kita akhirnya terjebak pada narasi provokatif yang sengaja di bangun oleh kelompok radikal-intoleran untuk tujuan memecah belah kita semua.” Fauzan Ohorella – Pejuang Anti Radikalisme dan Intoleransi. (*)

Pos terkait