Urgensi Transisi Energi dalam Mencapai Target Indonesia Emas 2045

Screenshot

REDAKSIJAKARTA.COM- Adanya fokus global pada urgensi transisi energi, Chakra Giri Energi Indonesia sebagai platform unggulan dalam memberikan layanan informasi, penelitian, konsultasi & pendidikan tentang Energi Baru Terbarukan dan Sustainability (keberlanjutan) menyelenggarakan Energy Transition Webinar Series dengan mengusung tema “Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan”. Berlangsung pada Selasa, 31 Oktober 2023 (31/10/2023) melalui platform Zoom Meeting dan ditayangkan live di Youtube Channel Chakra Giri Energi Indonesia.

Webinar ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya memberikan wawasan yang berharga kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, swasta dan masyarakat umum, mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan. Hal ini juga dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang terkait dengan transisi energi.

“Transisi energi merupakan proses yang harus dilalui menuju optimalisasi penggunaan Renewable Energy dan Net Zero Emission pada tahun 2060, namun banyak tantangan dan pengorbanan yang harus dilakukan, mulai dari beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan”, tutur Bambang Sriyono (Principal Advisor & Founder Chakra Giri Energi Indonesia), saat membuka acara Energy Transition Webinar Series.

Proses transisi energi bukanlah tugas yang mudah, PLN yang merupakan perusahaan listrik nasional, telah mengambil inisiatif secara sukarela sejak tahap perencanaan melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Bacaan Lainnya

“Dalam upaya mencapai transisi energi yang diperlukan untuk mencapai Target Indonesia Emas 2045, PLN telah merancang lima skenario yang berbeda,” ujar Ir. Faisol, Vice President Pengembangan dan Pengendalian Aneka EBT, PLN Pusat.

Kendala saat ini, transisi energi ini tidak dapat berhasil tanpa dukungan dari berbagai aspek, termasuk yang bersifat teknis, finansial, berkeadilan, dan regulasi yang sesuai. Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses ini meliputi aspek seperti local content atau tingkat kandungan lokal, pasokan dan permintaan energi, teknologi, tarif, pembiayaan, pelaksanaan proyek, dan kesiapan sumber daya manusia.

Selain fokus pada sektor energi, pemerintah juga mendorong transisi energi dari sisi transportasi dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle).

“Ini adalah langkah penting dalam upaya mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada penurunan dampak negatif terkait pertumbuhan populasi dan perubahan iklim secara lebih luas,” lanjut Ir. Faisol.

Penguat statement yang sebelumnya, Dr. Ir. Andhika Prastawa (Principal Engineering Researcher, BRIN) mengatakan bahwa “strategi keberhasilan transisi energi melibatkan beberapa aspek penting, yaitu dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi.”

Di Indonesia, terdapat potensi besar dalam energi berkelanjutan (EBT) seperti panas bumi, air, bioenergi, sinar matahari, dan angin atau bayu. Sebagian besar dari sumber-sumber ini digunakan untuk pembangkitan listrik, dengan tambahan bioenergi dalam bentuk CPO yang dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar transportasi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak solar.

Usaha implementatif dari BRIN terkait transisi energi, terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan yang relevan dengan transisi energi saat ini. “Riset penelitian di BRIN mencakup berbagai bidang, seperti sistem optimasi energi, termodinamika sistem konversi energi, teknologi pembakaran rendah emisi, teknologi energi terbarukan, teknologi sistem penggerak, teknologi kelistrikan, dan teknologi konservasi energi,” pungkas Dr. Ir. Andhika Prastawa.

Andhika Prastawa berharap, untuk mewujudkan transisi energi yang sukses, kolaborasi antar lembaga menjadi kunci penting dalam memungkinkan adanya pertukaran pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan kedepan secara efektif.

Pos terkait