Dukung Tercapainya Swasembada Pangan Indonesia, GEMPITA Bangun Kolaborasi Dengan Kementan

Pertemuan Kornas Gempita, Yasir Kaisuku Dengan Dirjen PSP Kementan RI. (Foto Istimewa)

REDAKSI JAKARTA – Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) bangun kolaborasi dengan stakeholder di Kementerian Pertanian dalam rangka percepatan Swasembada Pangan Indonesia.

Koordinator Nasional GEMPITA yakni, Yasir Kaisuku melakukan pertemuan dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI pada Senin (20/11/2023).

Yasir menjelaskan Gempita Se-Indonesia sudah siapkan CPCL (Calon Petani Calon Lahan) sebagai bentuk percepatan Swasembada Pangan dibawah Kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Gerakan Pemuda Tani Indonesia yang merupakan program Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mempercepat swasembada pangan, olehnya Gempita Se-Indonesia sudah menyiapkan CPCL untuk membangunkan kembali Lahan tidur.” kata Yasir kepada awak media. (20/11).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya Kementan RI akan mengoptimalkan lahan rawa 10 juta hektare untuk program swasembada pangan.

“Insya Allah kita swasembada pangan, kalau konsisten kita bangun 1 juta hektare lahan per tahun, saya kira iya,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu.

“Pertemuan dengan Dirjen PSP Ali Jamil Hari ini adalah upaya kolaborasi antara Gempita dan stakeholder di Kementerian Pertanian untuk Mendorong Percepatan Swasembada Pangan Kedepannya.” Ungkap Yasir.

Diketahui Menteri Amran menjelaskan 1 juta hektare lahan rawa yang diubah menjadi pertanian bisa menghasilkan 5 juta ton gabah. Angka tersebut bisa bertambah jadi 7 ton apabila lahan sudah dalam kondisi siap IP 2 bahkan 3. Dengan langkah tersebut, Amran optimis selama 3 tahun bisa menghasilkan 15 juta ton gabah kering panen (GKP).

“Saya percaya Indonesia juga bisa mengekspor beras. Satu juta hektare rawa mineral itu kita bangun jadi padi. Kalau 3 juta kali 5 juta ton itu 15 juta ton, padi 7 juta setahun setengah. Kita kan cuma kekurangan 2-3 juta, sudah bisa ekspor,” ucapnya.

Selain padi, lanjut Amran, komoditas yang ditargetkan swasembada adalah jagung. Direncanakan selama 3 tahun, kedua komoditas tersebut bisa ditanam di lahan rawa mineral dengan dukungan benih unggul dan mekanisasi. (RJ)

Pos terkait