Gerak Indonesia Nilai Perlawanan Koruptor Terhadap Pimpinan KPK Semakin Sistematis

Gedung merah putik KPK, Kuningan Jakarta Selatan

REDAKSI JAKARTA – Pengiringan opini dilakukan secara sistematis seolah-olah Ketua KPK Firli Bahuri melakukan tindakan pemerasan terhadap SYL merupakan bentuk perlawanan koruptor terhadap KPK terutama pimpinan.

Apalagi ditambah dengan Maki, Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan orang-orang yang belum move on karena gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) yang trad recordnya selalu cari-cari kesalahan untuk menyalahkan kinerja KPK saat ini terutama pimpinan KPK. Dan selalu menganggap bagian dari mereka paling suci dan bersih dan orang lain tidak padahal kita juga tahu trad recordnya Abraham Samad, Bambang Widjojanto yang juga pernah jadi tersangka.

Dalam keterangan pers Teddy Direktur Eksekutif Gerakan Rakyat Untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia) menyampaikan berdasarkan alat bukti dalam tersangkanya Ketua KPK Firli Bahuri yang disampaikan pihak Dirkrimsus Polda Metro Jaya patut diduga kurang kuat karena banyak alat bukti (Bewijsmiddel) tidak nyambung.

“Kenapa pertanyaan tidak nyambung disebabkan isu adanya tindak pemerasan seharusnya dibuktikan:
1. Siapa yang aktif minta pertemuan?
2.Apakah ada tindak pengancaman terhadap orang yang diperas?
3. Mana bukti uang yang diserahkan?
4. Siapa yang nerima?
5. Dimana tempat kejadian dalam penyerahan uang
6.Siapakah saksi yang melihat kejadian secara langsung? Karena hal tersebut tidak ada penjelasan secara detail. Semoga dugaan kasus pemerasan tersebut dapat terang menerang”, terang Teddy dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa, (05/12).

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu Teddy menganggap isu liar ini patut diduga dilakukan secara sistematis untuk mefitnah dan membunuh karakter Pimpinan KPK agar kasus korupsi lain tidak terungkap mungkin kata Teddy dan apalagi adanya desakan untuk segera menahan Firli Bahuri yang disuarakan orang itu lagi itu lagi terangnya kepada media. (RJ)

Pos terkait