Mahasiswa Gelar Demo Tolak Keberadaan Abdul Hakim Idris Direktur Center For Uyghur Studies Di Indonesia

Aliansi Mahasiswa Islam Bersatu (AMIB).

Mahasiswa Gelar Demo Tolak REDAKSI JAKARTA – Lagi, sejumlah massa mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Islam Bersatu (AMIB) mendatangi Marrakesh Inn Hotel yang terletak di Jl. Danau Tondano, Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Pada Selasa (19/12).

Mahasiswa datang ke Marrakesh Inn Jakarta untuk memprotes keras kedatangan Abdul Hakim Idris dalam acara yang di selenggarakan OIC Youth Indonesia.

“Kita ketahui bersama bahwa Abdul Hakim Idris sebagai Direktur Eksekutif Center For Uyghur Studies (CUS) yang berdiri dan berkedudukan di Virginia, Amerika Serikat, sementara arah politiknya, sampai detik ini Amerika Serikat masih berpihak kepada Israel, sedangkan Abdul Hakim Idris berdiri mengatasnamakan aktivis Uyghur”. Kata Amril dalam orasinya.

Jadi, lanjut Amril, wajarlah jika Abdul Hakim Idris patut diduga lebih mendukung zionis Israel dibandingkan Palestina dan bahkan menyudutkan Hamas lewat beberapa artikelnya tersebut. Karena dengan sikap dia yang seperti demikian membuktikan bahwa dia lebih berpihak kepada zionis israel.

Bacaan Lainnya

“Kami meminta Aparat Penegak Hukum untuk memanggil dan memeriksa Abdul Hakim Idris agar dapat dimintai keterangannya apa maksud dan tujuannya membangun Propaganda Uyghur di Indonesia?”. Tandas Amril.

Mahasiswa menyampaikan bahwa Abdul Hakim Idris patut diduga pendukung zionis Israel yang mengatasnamakan aktivis pembela muslim uyghur xinjiang china, dan mahasiswa minta agar misi propaganda uyghur di Indonesia yang dilakukan Abdul Hakim Idris harus segera dihentikan.

“Kami perwakilan dari mahasiswa mengingatkan kepada umat Islam di seluruh Indonesia supaya tidak terhasut oleh misi propaganda dan permainan politik praktis Abdul Hakim Idris, tolak keberadaan Abdul Hakim Idris di Indonesia sekarang juga”.

Selain itu, mahasiswa juga meminta kepada para tokoh Islam untuk berhati-hati terhadap permainan politik praktis Abdul Hakim Idris. Kemudian mahasiswa meminta Pemerintah RI untuk proaktif mengawasi gerakan-gerakan dan misi terselubung yang diinisiasi Abdul Hakim Idris tersebut guna menjaga stabilitas politik dan keamanan di Indonesia.

Setelah menyampaikan tuntutan keseluruhan dan pembakaran replika buku karya Abdul Hakim Idris, mahasiswa membubarkan barisan dengan tertib. (Red)

Pos terkait