Ratusan Massa Tuntut Pembubaran Ormas Manguni di Jatim

Gubernur Khofifah saat bertemu dengan perwakilan aksi massa (Foto: Anik RRI)

REDAKSI JAKARTA – Sekelompok massa Pro Palestina melakukan aksi damai di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/12/2023).

Mereka meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ataupun pihak yang berwenang, untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) Brigade Manguni.

Mereka tidak ingin, kejadian serupa yang ada di Sulawesi, terjadi di Jawa Timur. Aksi massa menegaskan, mereka mendukung Palestina yang saat ini sedang menghadapi agresi dari Israel. Korlap aksi menyerukan, jika warga Palestina adalah saudara, yakni saudara sesama muslim.

“Kita menunjukkan, bahwa kita ini adalah saudara. Saudara, bukanlah saudara sekandung, tapi saudara se aqidah, saudara yang diikat dengan kalimah, Laailaahailallah….” teriak korlap aksi, yang diikuti oleh massa.

Bacaan Lainnya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima perwakilan aksi massa. Dikatakannya, jika Pemprov Jatim akan melakukan koordinasi dengan Polda Jatim dan juga Polrestabes Surabaya, bilamana terdapat ormas Brigade Manguni sebagaimana yang disampaikan.

“Tadi perwakilan dari ulama juga habaib, yang menyampaikan tuntutannya, untuk bisa melarang, menghentikan, gerakan dari LSM dari Manguni, seperti yang pernah terjadi di Sulawesi Utara,” kata Khofifah.

Dikatakan oleh orang nomer satu di Jatim tersebut, pihaknya langsung turun untuk melakukan konfirmasi ke Kementerian Hukum dan HAM maupun Kesbangpol Jatim, lalu didapati belum ada LSM atau Laskar Manguni pada daftar organisasi masyarakat di Jatim.

“Artinya bahwa, secara legal, tidak ada. Maka jika ada gerakan atas nama Manguni, itu ilegal. Kalau ada kantor, saya minta kepada Pak Kapolda, untuk bisa menutup kantor itu, karena ini ilegal,” tegasnya.

Khofifah menegaskan, tidak boleh ada kekerasan yang terbangun di Jatim, karena harmoni yang ada di Jatim sudah terjaga dengan baik. Dan di tahun politik ini, gubernur Khofifah meminta kepada semua pihak untuk menjaga harmoni kehidupan.

“Itu yang mereka harapkan, bahwa apa yang sempat terjadi di Sulawesi Utara, jangan sampai terjadi disini, maka mereka ingin itu ditutup. Saya menyampaikan, bahwa pembubaran atau penutupan itukan kalau barangnya ada,” ujarnya. (red)

Pos terkait