AMMI Desak BNN Sikat Habis Sindikat Narkoba di Setiap Lapas

Foto: Fauzan Ohorella Ketua Umum Koornas AMMI.

REDAKSI JAKARTA – Kasus peredaran narkoba di Indonesia masih mengkhawitarkan. Pasalnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang di harapkan bisa memberikan efek jera bagi para pengedar, malah di nilai lebih bebas menjalankan aktifitas peredaran barang harap dari balik jeruji lapas. Hal ini terbukti dengan di tangkapnya pegawai lapas Jambi (10/01/2024) dengan paket sabu hampir 52 kg.

Aspirasi Milenial Maluku Indonesia atau AMMI merasa prihatin dengan masih maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Menurut Fauzan Ohorella bahwa masalah ini harus mendapat perhatian serius dari BNN Republik Indonesia terkhusus Komjen. Pol. Marthinus Hukom yang baru di lantik sebagai Kepala BNN pada 8 Desember 2023 kemarin.

“Kami harap Kepala BNN Komjen. Pol. Marthinus Hukom fokuskan untuk berantas perdearan barang haram ini di mulai dari lapas. Karena menurut kami, para pengedar lebih leluasa dalam mengendalikan pasar mereka dari balik jeruji besi.” Ungkap Fauzan kepada wartawan (11/01/2023)

Dia kemudian menambahkan, bahwa lembaga pemasyarakatan (lapas) bisa menjadi pasar gelap narkotika jika tidak di benahi sedini mungkin, baik dari Kemenkumham ataupun BNN sebagai lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam memerangi narkoba.

Bacaan Lainnya

“Saya percaya Komjen. Pol. Marthinus mampu mendeteksi akar masalah peredaran narkoba ini. Sebab dengan latar belakang mantan Kepala Densus 88 AT Polri, beliau punya segudang pengalaman dalam membongkar kejahatan yang mengancam generasi Indonesia.” Tambanya

Selain itu, kata pendiri Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku di Jakarta ini. Dia akan membuat petisi atau gerakan Pro BNN dengan tujuan mendesak Kepala BNN sikat habis sindikat peredaran narkoba di lapas. Sebab mereka menduga bahwa masih banyaknya peredaran narkoba di Indonesia ini, bisa diduga di kendalikan dari dalam lapas, karena lebih aman.

“Kami akan buat Petisi Pro BNN ini sebagai bentuk dukungan. Karena walau menangkap ratusan ton narkoba pun, jika belum memutus mata rantainya, sama saja kita menabur garam di laut. Kami yakin Kepala BNN mampu menuntaskan masalah narkoba, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terwujud”{.}

Pos terkait