Gelar Rembuk Pemuda Tani Kornas Gempita-Kementan Berikan Bantuan Asintan, Bibit Padi Jagung dan KUR untuk Petani Milenial Kab.Maros

Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam, Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian Dr. Ir. Indah Megawati, MP, Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Perwakilan Bank BRI Kabupaten Maros dan para petani di Kabupaten Maros. (Foto/Ist)

REDAKSI JAKARTA – Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Kornas Gempita) bersama Gempita Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan melaksanakan Rembuk Pemuda Tani di Aula Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Jumat (12/1/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam, Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian Dr. Ir. Indah Megawati, MP, Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Perwakilan Bank BRI Kabupaten Maros dan para petani di Kabupaten Maros.

Direktur Pembiayaan Pertanian Kementrian Pertanian, Dr. Ir. Indah Megahwati, M.P menjelaskan, fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini pada peningkatan produksi jagung dan padi untuk menjaga swasembada pangan.

Peningkatan produksi digambarkan jika lahan 1 hektare sebelumnya hanya menghasilkan 3 hingga 4 ton saja itu bisa menjadi 12 ton. sebagai bentuk dukungan peningkatan itu tentunya infrastruktur, sarana dan prasarana penunjang lainnya mesti tersedia.

Bacaan Lainnya

“Kami bersama-sama dengan Gempita sesuai dengan arahan pak bupati juga akan membangun klaster tanaman pangan terutama padi dan jagung ini tentunya untuk menjalankan program dari Kementerian Pertanian,” ucapnya.

Untuk mencapai peningkatan produksi pangan, diperlukan pendukung seperti infrastruktur yang memadai. Sarana dan prasarana dengan mekanisasi dan modernisasi. Pemerintah menargetkan 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Hasil pertanian harus memiliki pasar yang jelas sehingga peningkatan produksi ini dapat terdistribusi atau mencapai konsumen dengan lebih mudah. Pasar efesien dapat membantu stabilitas harga sehingga petani bisa sejahtera dan masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.

“Sektor industri yang berhubungan dengan pengelolaan hasil-hasil pertanian juga perlu diperhatikan. Dengan volume yang banyak, hasil pertanian mentah diubah menjadi produk yang siap konsumsi atau digunakan untuk memberikan nilai tambah,” ujarnya.

Kornas Gempita Yasir Kaisuku menjelaskan, dua hal yang menjadi priorotas pihaknya yakni pertama membantu pemerintah melakukan percepatan tanam sebagai langkah utama dalam swasembada pangan. Ke dua, optimalisasi lahan yakni tak ada lagi lahan yang tidur, tetapi semuanya harus dikerjakan dengan mekanisasi.

โ€œKalau kita berbicara swasembada pangan, yah semua komponen pendukung itu harus dipergunakan dengan baik,โ€ katanya.

Lanjut Yasir Kaisuku, memanfaatkan bonus demografi 2045, kita harus merangsang kaum muda untuk produktif, tidak lagi berbicara persoalan sektor-sektor yang lain tetapi fokus pada sektor pertanian yang menjadi pondasi kita.

Gempita mengajak anak muda untuk kembali bertani. Model pertanian yang ditawarkan tak lagi seperti dulu yang mengharuskan orang mencangkul sawah maupun dengan mekanisme panen secara manual.

“Kita sudah bisa pakai traktor, malah traktor sudah bisa pakai remot kontrol. Memupuknya juga sudah bisa pakai drone yang 1 drone kita itu sekali terbang bisa menampung 19 liter air,โ€ katanya.

Tantangannya dalam pertanian modern lahan harus luas sehingga lahan tidur harus dioptimalkan. Target dalam 3 tahun ke depan, Indonesia sudah swasembada pangan. Hal ini untuk mengantisipasi ketika memasuki fase perang pangan, Indonesia sudah siap.

Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam menyampaikan bahwa kehadiran Gempita yang melakukan Rembuk Pemuda Tani hari ini, adalah untuk memperkuat petani dan membantu petani kita semua.

“Kehadiran ibu indah ini menjadi berkah bagi seluruh petani, sebab sangat sulit menghadirkan ibu ini, tetapi dia hadir disini bersama kita, maka saya berharap seluruh petani-petani yang mendapat bantuan hari ini, bisa memanfaatkan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan bagi para petani,” pungkasnya. (***)

Pos terkait