Pengamat: Ketidaknetralan Aparat Disebut Upaya untuk Pilpres Digelar 1 Putaran

Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie dalam Crosscheck Medcom.id, Minggu 4/12/2022.

REDAKSI JAKARTA – Pengamat Militer dan Intelijen, Connie Rahakundini Bakrie menilai ada upaya dari pihak Istana untuk membantu pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini didasari berbagai ketidaknetralan aparatur negara di berbagai daerah.

“Pak Prabowo, menurut saya hanya digunakan sebagai ‘kendaraan’ untuk sang putra mahkota,” ujar Connie dalam Siniar Abraham Samad SPEAK UP beberapa waktu lalu.

Connie pun mencontohkan kasus penganiayaan anggota TNI terhadap relawan salah satu pasangan capres. Namun, ia menyesalkan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang seakan membenarkan tindak kekerasan oleh para anggotanya.

Alasan yang dia bilang, pawai itu pelanggaran lalu lintas, tapi itu khan urusannya polisi. Lalu dia bilang itu polusi udara, itu juga urusannya KLHK. Janganlah bikin pembenaran yang membuat orang bertanya, ‘tahu kah anda tupoksi anda’,” ungkap Connie.

Bacaan Lainnya

Connie melanjutkan, belum tuntas kasus Boyolali, muncul kekerasan di Manado ketika oknum TNI menghajar rombongan pengantar jenazah. Connie pun mempertanyakan, mengapa kekerasan dan intimidasi yang melibatkan oknum TNI itu selalu menyasar pendukung salah satu capres.

“Apakah itu kebetulan? Saya ini pengguna medsos, saya tahu di daerah lain ada rombongan partai-partai lainnya seperti PSI yang juga knalpot brong. Tapi mereka enggak ada yang digebukin,” ungkap Connie.

Connie pun mengungkapkan, ada skenario untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran hanya satu putaran dalam Pilpres nanti.

“Ini ada upaya keras istana untuk menangkan putra mahkota satu putaran, tapi saya enggak menyalahkan Pak Prabowonya, yang cuma dipakai sebagai kendaraan,” ujarnya.

Pos terkait