Ketua DTI Apresiasi Gempita Kementan Atas Komitmen Bersama Bangun Industri Komoditi Teh Indonesia

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kornas Gempita M. Yasir Kaisuku dan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia (DTI) Rahmat Gunadi. Serta dilanjut dengan pengukuhan Gempita sebagai anggota Asosiasi Es Teh Indonesia. (Foto/Ist)

REDAKSI JAKARTA – Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Kornas Gempita) menandatangani nota kesepahaman kerja sama atau MoU dengan Dewan Teh Indonesia (DTI).

Kerja sama kemitraan strategis ini dimaksudkan untuk membangun penguatan komitmen kebijakan di industri teh Indonesia yang komprehensif dengan pendekatan dari hilir ke hulu.

Penandatanganan MoU dilaksanakan pada launching CERTEAFIED Standar Teh Indonesia yang dilaksanakan oleh Dewan Teh Indonesia Asosiasi (DTI) di Sendang Sari Hotel, Batang Jawa Tengah, Pada Sabtu, (27/01).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kornas Gempita M. Yasir Kaisuku dan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia (DTI) Rahmat Gunadi. Serta dilanjut dengan pengukuhan Gempita sebagai anggota Asosiasi Es Teh Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kornas Gempita M. Yasir Kaisuku dan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia (DTI) Rahmat Gunadi. Serta dilanjut dengan pengukuhan Gempita sebagai anggota Asosiasi Es Teh Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah Gempita baru saja melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan Dewan Teh Indonesia, sepakat untuk mengkolaborasikan upaya strategis dan membangun serta menjalankan hilirisasi di komoditas teh sebagai upaya peningkatan eksistensi dan nilai tambah teh nusantara guna kemajuan ekonomi Indonesia. Hilirisasi di sektor pertanian yang melibatkan petani milenial merupakan arahan dan keinginan besar dari Bapak Menteri Pertanian Amran Sulaiman”, ujar M. Yasir Kaisuku Kornas Gempita dalam kata sambutannya.

Kolaborasi ini akan dijalankan bersama Asosiasi Es Teh Indonesia melakukan launching 200 booth untuk tahap awal penjualan es teh “Gempita Rasa” atas nama KUB Gempita dengan dikelola secara mandiri.

Adapun nantinya tersebar di empat provinsi yakni, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta masing-masing 50 booth per/Provinsi.

Dengan ini melalui KUB Gempita Jawa Tengah menargetkan setiap bulannya menambahkan 200 booth dan tersebar di setiap provinsi”, ujar Yasir.

Dalam akhir sambutannya Kornas Gempita juga meminta bimbingan dan arahan dari pengurus Dewan Teh Indonesia (DTI) untuk membimbing usaha dan kemitran yang akan dijalani bersama oleh para petani milenial.

Ketua Umum Dewan Teh Indonesia (DTI) Rahmat Gunadi mengapresiasi bentuk keseriusan dan menyambut baik MoU dengan Gempita bahwa pentingnya hilirisasi dari komiditas teh di Indonesia yang mutlak melibatkan petani milenial.

Lanjutnya, beliau meyakini akan menambah spirit baru bagi kemajuan komoditas teh Indonesia.

Gunadi mengatakan, saat ini harga teh di pasar domestik maupun global terus tertekan, sehingga membuat produsen maupun packer terus merugi. Padahal harga pokok produksi terus meningkat, seperti pupuk, upah tenaga kerja, dan lainnya.

Di sisi lain, mutu teh Indonesia juga semakin menurun akibat harga jual yang tidak seimbang. “Ini kan berakibat pada aspek perawatan tanaman dari sisi hulu sehingga mutu menjadi turun,” jelas Gunadi.

“Saat ini komoditas teh dalam kondisi sunset, tetapi selanjutnya bersama pemuda milenial akan terbit matahari”, tutupnya. (RJ)

Pos terkait