Gabah Langka, Tempat Penggilingan Beras di Bogor Tidak Beroperasi

Pabrik penggilingan beras milik warga di Bogor berhenti beroperasi lantaran tidak adanya suplai gabah dari petani. Selasa 27 Febuari 2024. (Beritasatu.com/Wahyu Chandra)

REDAKSI BOGOR – Di tengah mahalnya harga beras saat ini, sejumlah pabrik penggilingan beras milik warga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, justru berhenti beroperasi lantaran tidak adanya suplai gabah dari petani. Selain karena belum memasuki musim panen di wilayah itu, harga gabah dari petani luar daerah juga terbilang sangat mahal.

Salah satu tempat penggilingan padi milik warga di Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah tidak beroperasi lagi selama hampir 4 bulan terakhir. Padahal, di tempat ini, awal tahun lalu, dipenuhi stok gabah dan beras dari petani setempat.

Pemilik penggilingan padi mengaku, tidak ada lagi suplai gabah yang bisa dibeli dari petani di sekitar wilayah ini. Selain karena perubahan waktu masa tanam akibat anomali cuaca, harga gabah dari luar daerah Bogor, terlalu mahal untuk dibeli.

Satu kuintal gabah saat ini harganya mencapai Rp 1 juta dari harga Rp 400.000 saat normal. Kalaupun ada gabah dari petani yang masuk ke penggilingan, biasanya tidak untuk dijual, tetapi hanya untuk dikonsumsi. Pemilik penggilingan hanya mendapat biaya giling.

Bacaan Lainnya

“Kalau beli padi off dulu, cuma melayani yang dari petani karena tidak ada yang masuk. Tidak ada panen sudah 4 bulan ini yang terpanjang pacekliknya. Sudah 17 tahun tetapi baru kali ini susah banget rasanya. Biasanya normal saja, bahkan penuh stoknya di gudang,” ujar pemilik penggilingan padi, Ajum.

Menurutnya, banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi perumahan makin memperburuk keadaan.

Pos terkait