Indonesia Youth Foundation Gelar Workshop Pemberdayaan Pemuda, Dihadiri Ratusan Peserta Dari 16 Negara Asia

Ratusan peserta dari 16 Negara Asia mengikuti Workshop dari Indonesia Youth Foundation.

REDAKSIJAKARTA.COM – Indonesia Youth Foundation sukses gelar Workshop Pemberdayaan Pemuda: Peran Pemuda di ASEAN 2024 dengan angka pendaftar 325 dari 16 Negara Asia.

“Tujuan kami mengadakan workshop ini adalah untuk menginspirasi dan membekali para individu muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan yang efektif dan berkontribusi secara aktif terhadap pembangunan ASEAN pada tahun 2024 dan seterusnya,” ujar Ketua Pelaksana ROYA Indonesia Youth Foundation, Yemima Paendong dalam keterangan yang diterima, Selasa (21/05/2024).

Lebih lanjut, Yemima Paendong mengatakan, Melalui diskusi dan workshop, kami berharap dapat mendorong kolaborasi dan dialog di antara kaum muda dari berbagai latar belakang, yang nantinya dapat membangun ASEAN yang lebih kuat yang didorong oleh ide-ide inovatif dan perspektif para individu muda.

“Dengan ini juga kami harap kaum muda tidak lagi hanya menjadi penerima keputusan yang pasif, tetapi juga menjadi partisipan aktif dalam membentuk kebijakan dan inisiatif yang secara langsung berdampak pada kehidupan mereka dan sekitarnya,” lanjutnya.

Bacaan Lainnya

Workshop ini menampilkan diskusi yang menggugah pemikiran yang dipimpin oleh pembicara terkemuka dari Manajer Proyek ASEAN Foundation, Ilan Asaqolani dan Pejabat Bea Cukai dan Perdagangan di Sekretariat ASEAN, Handy Santoso.

Handy Santoso dalam paparannya menekankan sifat kritis dari kekecewaan kaum muda, merupakan risiko utama yang terabaikan dan dapat berkembang menjadi ancaman kritis bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Handy Santoso menyoroti pentingnya memberdayakan kepemimpinan pemuda untuk meningkatkan partisipasi pemuda melalui berbagai bentuk.

“Pemberdayaan Pemuda seperti seminar, workshop, akses terhadap informasi, dan keterlibatan media sosial,” ujar Handy Santoso.

Handy Santoso juga menguraikan keterampilan utama yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, termasuk literasi politik, sikap dan nilai-nilai demokrasi, pemikiran kritis, serta ketahanan.

Sementara itu, Ilan Asqolani berbagi wawasan mengenai dampak dari ketidakterlibatan pemuda, dan memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan gelombang kejutan pada stabilitas sosial, kesejahteraan generasi muda dan keluarga, produktivitas ekonomi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Ilan Asqolani mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dan memberikan nasihat praktis dalam mengatasi kekecewaan di tengah tantangan global dan regional.

“Sarannya termasuk memvalidasi emosi, memahami bahwa generasi muda tidak sendirian, dan mengambil langkah proaktif menuju perubahan positif,” tutur Ilan Asqolani.

Dalam pelaksanaan workshop tersebut dilaksanakannya Forum Group Discussion (FGD) dengan hasil adanya rekomendasi utama dan ajakan untuk bertindak, diantaranya

Seruan Aksi: Memperkuat dukungan terhadap proyek-proyek yang dipimpin oleh pemuda ASEAN, yang berfungsi sebagai mercusuar penegasan dan kepercayaan bagi para pemimpin masa depan. Memberikan mandat keterlibatan pemuda dalam pembuatan kebijakan untuk memastikan keterlibatan yang tulus dana kses yang lebih luas terhadap inisiatif yang dipimpin ASEAN. Merangkul keragaman dalam peluang keterlibatan pemuda, mendorong kolaborasi dan menawarkan jalan baru untuk menjadi sukarelawan dan keterlibatan.

Rekomendasi Utama untuk Memberdayakan Pemuda ASEAN:

  • Memprioritaskan inklusi pemuda dalam proses pengambilan keputusan untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif.
  • Menjunjung tinggi komitmen terhadap pemberdayaan pemuda dan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan.
  • Memelihara lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kemajuan.
  • Menciptakan lebih banyak representasi dalam badan-badan pembuat kebijakan.
  • Memperkuat suara kaum muda dan memastikan perspektif mereka dihargai.

Pos terkait