Jangkar Lombok: Hj. Sumiatun dan Ibnu Salim, Pemimpin dengan Hati untuk Lombok Barat

Foto : Daud Gerungan Tokoh Muda Lombok Barat

Redaksi Jakarta, – Lombok Barat, 19 Juni 2024 – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada bulan November mendatang, termasuk di Kabupaten Lombok Barat, memunculkan sejumlah figur, salah satunya adalah pasangan Hj. Sumiatun dan Ibnu Salim. Pasangan ini menjadi sorotan sebagai figur komplit yang diharapkan akan memimpin Lombok Barat ke depan.

Ketua Jaringan Akar Rumput Lombok (Jangkar), Daud Gerung, menegaskan bahwa Kabupaten Lombok Barat saat ini membutuhkan pemimpin yang “Memimpin dengan Hati”. Daud merujuk pada slogan “Patut Patuh Patju” yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 1970, sebagai pedoman ideal bagi pemimpin daerah.

“Patut artinya tidak berlebihan, Patuh artinya taat, dan Patju bermakna sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab serta memiliki etos kerja yang tinggi,” jelas Daud. Menurutnya, pasangan Hj. Sumiatun dan Ibnu Salim mencerminkan semangat tersebut.

“Kami melihat pasangan Hj. Sumiatun dan Ibnu Salim memiliki semangat itu. Kedua figur ini bisa saling melengkapi satu sama lain. Jika Ibu Hj. Sumiatun adalah seorang politisi dan Abah Salim adalah seorang birokrat sejati, maka Lombok Barat akan menjadi hebat baik dari sisi internal maupun eksternal,” tegas Daud.

Bacaan Lainnya

Dengan latar belakang politik Hj. Sumiatun dan pengalaman birokrasi Ibnu Salim, pasangan ini dinilai mampu membawa perubahan positif bagi Lombok Barat. Jangkar Lombok pun menyerukan kepada seluruh masyarakat Lombok Barat untuk menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan mereka di Pilkada mendatang.

“Kedua figur ini layak dipilih dan diperjuangkan untuk memimpin Lombok Barat selama 5 tahun ke depan. Kami mengajak seluruh masyarakat pemilih Lombok Barat untuk lebih rasional dalam menentukan pilihan. Memilihlah dengan Hati,” tutupnya.

Pilkada November mendatang diharapkan akan menjadi momentum penting bagi Kabupaten Lombok Barat dalam menentukan arah kepemimpinan yang lebih baik dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Pos terkait