Kritik Tajam Terhadap Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

REDAKSI JAKARTA – Loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga, secara mendadak memberikan kritik tajam terhadap kinerja Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Menurut Sinulingga, Heru yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi terlihat seperti orang kebingungan dalam menjalankan tugasnya.

“Gubernur yang ditunjuk pak Jokowi ini bahkan seperti orang bingung,” ujar Sinulingga dalam keterangannya di aplikasi X @AndiSinulingga (26/6/2024).

Sinulingga menambahkan bahwa Heru tampak tidak memiliki arah yang jelas dalam memimpin Jakarta, dan malah fokus pada hal-hal yang tidak diperlukan.

Bacaan Lainnya

“Gak tahu mau kerja apa selain mereteli apa-apa yang sudah bagus di Jakarta,” tandasnya.

Kritikan kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Sebelumnya, Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta dan loyalis Anies Baswedan mengkritik kebijakan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang dinilai telah membawa kemunduran di berbagai sektor.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Suhud Alynudin, menyatakan adanya kemunduran terkait jalur sepeda selama masa kepemimpinan Heru Budi.

Menurut Suhud, upaya menciptakan fasilitas ramah pesepeda adalah bagian dari strategi mengurangi polusi di Jakarta. Namun, kebijakan Heru dianggap tidak mendukung inisiatif tersebut.

Suhud juga menyoroti pemangkasan kuota program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Selain itu, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, mengkritik pemotongan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dari Rp 600 ribu menjadi Rp 300 ribu dengan alasan penambahan kuota.

Ilyas menilai kondisi Jakarta semakin semrawut di bawah kepemimpinan Heru Budi. Ia juga mengeluhkan sulitnya komunikasi antara DPRD dan Gubernur.

Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, mengingatkan agar kepentingan politis tidak mengorbankan kepentingan masyarakat.

Geisz mengungkapkan bahwa Anies pernah mengatakan kepadanya bahwa meski tidak masalah dengan penghilangan jejak warisannya, ia prihatin dengan dampaknya terhadap masyarakat, seperti di Kampung Bayam.

Kritikan-kritikan ini menunjukkan adanya ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinan Heru Budi Hartono di DKI Jakarta.

Pos terkait