Anggota KNPI Laporkan Oknum MPI atas Penganiayaan di Acara Harlah ke-51

Ketua Umum KNPI, Putri Khairunnisa mendampingi anak buahnya melapor ke Polda Metro Jaya. (Foto/Ist)

REDAKSI JAKARTA – Seorang anggota KNPI perempuan berinisial R melaporkan tindakan penganiayaan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, Sabtu (27/7/2024) dini hari.

R diketahui melaporkan oknum S yang mengaku sebagai Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia (MPI) atas tindakan penganiayaan (pencekikan) saat terjadi keributan pada acara Harlah ke-51 KNPI, Jumat (26/7) malam.

“Saya merasa terancam dan sangat terganggu dengan tindakan yang dilakukan oleh orang yang bernama S. Saya harap dengan laporan ini, keadilan bisa ditegakkan dan pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar R setelah membuat laporan, Sabtu (27/7/2024) dini hari.

Insiden pencekikan disebutkan terjadi saat seorang oknum berinisial S yang mengaku Sekretaris MPI KNPI itu berupaya menghentikan paksa agenda peringatan Harlah yang melibatkan anak yatim di Sekretariat DPP KNPI, Kuningan, Jakarta Selatan.

Bacaan Lainnya

Atas upaya penghentian paksa itu, terjadi kericuhan antara penyelenggara acara dan sang oknum yang juga membawa masa berjumlah sekitar 15 orang.

Saat momen keributan, terjadi insiden penganiayaan berupa pencekikan yang dilakukan oleh sang oknum kepada salah seorang anggota KNPI perempuan berinisial R di lokasi.

Tak terima dengan tindakan penganiayaan tersebut, R kemudian melaporkan kejadian itu ke Polisi.

Didampingi oleh beberapa saksi dan rekan pemudanya, R mendatangi Polda Metro Jaya pada Sabtu (27/7) dini hari untuk membuat laporan resmi.

Sementara itu, Ketua Umum KNPI, Putri Khairunnisa, yang turut mendampingi R ke Polda Metro Jaya, menyatakan dukungannya terhadap langkah hukum yang diambil R.

“Kami mendukung penuh upaya R untuk mendapatkan keadilan. Tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa ditoleransi, apalagi terjadi di acara yang seharusnya membawa kebahagiaan dan kepedulian,” tegas Putri.

Putri Khairunnisa menegaskan, setelah insiden itu, pihaknya akan meningkatkan keamanan dan kesiapsiagaan di setiap acara mendatang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

“Kami akan memastikan setiap kegiatan berjalan dengan aman dan lancar, serta tidak ada lagi insiden yang mengganggu niat baik kami,” tutup Putri.

Meski acara sempat terhenti karena insiden tersebut, namun acara kemudian tetap kembali dilanjutkan setelah pihak kepolisian turun tangan melerai keributan.

Acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng dan penyerahan santunan ke anak yatim. Pihak penyelenggara mengaku mempersingkat rangkaian acara atas insiden tersebut. (Red)

Pos terkait