Kisruh Harlah KNPI: Sekretaris MPI Intervensi Acara, Panitia Tempuh Jalur Hukum

Ketua Umum DPP KNPI, Putri Khairunnisa (tengah) berupaya menenangkan oknum organisasi kepemudaan (OKP) yang berupaya membubarkan acara Santunan Anak Yatim dalam rangka Harlah ke-51 KNPI, di Gedung Pemuda, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2024). (Foto: Dok/KNPI).

REDAKSI JAKARTA – Acara doa bersama dan santunan anak yatim dalam rangka perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-51 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), diwarnai kejadian tidak menyenangkan. Acara yang berlangsung di Gedung Pemuda, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2024), malam itu, dikejutkan oleh upaya pembubaran sekaligus perusakan beberapa peralatan.

Perayaan Harlah ke-51 KNPI yang seharusnya berlangsung khidmat, berujung kisruh akibat ulah oknum organisasi kepemudaan (OKP) yang diketahui bernama Suhawi. Dia mengaku dirinya sebagai Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia (MPI).

Suhawi tiba-tiba memasuki area acara dan berteriak-teriak meminta seluruh kegiatan dihentikan. Dia mengklaim berhak membubarkan kegiatan santunan anak yatim yang sedang berlangsung.

“Saya adalah Sekretaris MPI, dan saya memerintahkan agar acara ini dihentikan sekarang juga,” ujarnya berteriak sambil berusaha menghentikan jalannya acara.

Bacaan Lainnya

Lantas saja, aksi tersebut membuat panitia dan peserta acara, termasuk anak-anak yatim, panik dan takut, lalu membubarkan diri. Beberapa panitia terlihat mencoba menenangkan dan meminta penjelasan dari Suhawi atas aksinya tersebut.

Namun, tetap saja dia bersikeras menghentikan kegiatan resmi DPP KNPI memberikan santunan kepada anak yatim. Sehingga, membuat suasana semakin tegang.

“Ini adalah tindakan yang sangat tidak patut, lagi pula acara ini telah kami persiapkan jauh-jauh hari dengan baik. Karena, KNPI ingin mempererat kebersamaan di antara pemuda,” kata salah seorang panitia.

Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI, Putri Khairunnisa yang hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan kekecewaannya. Ia pun mengutuk tindakan oknum tersebut.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, menindaklanjutinya kami akan mengambil langkah hukum. Sebab bagaimana ceritanya, jelas-jelas kegiatan yang sangat mulia, santunan anak yatim, seharusnya tidak ada alasan diganggu oleh siapa pun,” ucapnya ketika dikonfirmasi, Sabtu (27/7/2024).

Putri menegaskan, tindakan oknum tersebut telah mencederai semangat kebersamaan dan kepedulian yang ingin dibangun melalui acara Harlah KNPI ke-51. Untuk itu, dirinya benar-benar mengutuk aksi premanisme tersebut.

“Kami berkomitmen untuk tetap menjalankan misi kami meskipun ada hambatan. Anak-anak yatim harus tetap mendapatkan hak mereka, dan kami akan memastikan keamanan di acara-acara mendatang,” kata dia.

Pihaknya pun telah melaporkan tindakan oknum tersebut ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

“Kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi kami,” ujarnya.

Kendati begitu, Putri Khairunnisa mengatakan peristiwa ini yang membuat semangatnya untuk menyatukan pemuda/KNPI. Sebab, menurutnya, pemuda/KNPI harus terus berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Demi menghindari kesalahpahaman dan tindakan yang merugikan, Putri berharap kejadian ini dijadikan pelajaran akan pentingnya kekompakan antar organisasi pemuda. Ia pun berkomitmen untuk terus memperbaiki KNPI ke depannya. (*)

Pos terkait