LEMKASI Minta Kepala Dinas LH DKI Dicopot Terkait Proyek Saringan Sampah Ciliwung yang Mangkrak

REDAKSI JAKARTA – Lembaga Kajian Strategis Indonesia (LEMKASI) mengumumkan akan menggelar aksi di kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menyusul indikasi mangkraknya Proyek Saringan Sampah Ciliwung yang bernilai Rp 195 miliar. Proyek strategis yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini seharusnya rampung pada Desember 2022, namun hingga kini masih belum tuntas.

Fadel, Koordinator LEMKASI, menyatakan bahwa proyek tersebut ditangani oleh PT PP Presisi Tbk. bersama PT Runggu Prima Jaya. Meski kontrak kerja telah berakhir, kedua perusahaan tersebut belum berhasil menyelesaikan proyek yang penting untuk mencegah sampah masuk ke hulu Sungai Ciliwung.

“Proyek ini sudah dua tahun mangkrak tanpa penyelesaian yang jelas. Ini mencerminkan integritas yang rendah dalam pengerjaan proyek-proyek di Jakarta,” kata Fadel dalam wawancara.

Menurut LEMKASI, proyek ini terindikasi sengaja dibiarkan mangkrak, padahal merupakan bagian dari rencana strategis untuk mengatasi banjir di Jakarta. Oleh karena itu, LEMKASI menuntut tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Bacaan Lainnya

Dalam aksinya LEMKASI mengajukan lima tuntutan utama, yaitu:

1. Mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dan BPK RI untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap Proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung yang diduga mangkrak.

2. Mendesak KPK untuk memanggil paksa atau menetapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terkait dugaan keterlibatannya dalam proyek ini.

3. Meminta KPK segera memeriksa pihak kontraktor, yaitu PT PP Presisi Tbk dan PT Runggu Prima Jaya, atas dugaan keterlibatan mereka dalam mangkraknya proyek.

4. Menuntut agar proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung diusut hingga tuntas, termasuk akar permasalahannya.

5. Menuntut pencopotan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sebagai langkah tegas dalam menegakkan integritas.

LEMKASI berharap melalui aksi ini, pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan proyek ini demi kepentingan masyarakat Jakarta yang rentan terhadap banjir. (RJ)

Pos terkait